TANGERANG – Kinerja ekspor PT Suzuki Indomobil Motor pada semester I 2018 menunjukkan positif untuk divisi roda-empat (mobil).
Ekspor mobil Suzuki Indonesia meningkat 11% menjadi 31.759 unit dibandingkan semester pertama tahun 2017 yang mencapai 28.251 unit. Suzuki telah mengekspor produk-produk Suzuki ke 47 negara dan hampir memenuhi target ke 51 negara tujuan ekspor Suzuki selama tahun 2018 yang meliputi Thailand, Filipina, Vietnam, Pakistan, Chile, Peru, Bolivia, Kostarika, Honduras, Kolombia, Panama dan lain-lain.
Suzuki mengekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) dan mobil terurai (Completely Knock Down/CKD). Pencapaian ekspor mobil utuh (CBU) melejit sebesar 13,8 % menjadi 14.479 unit pada 2018, dibandingkan dengan 2017 yang hanya sebanyak 12.723 unit. Sedangkan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD) Suzuki juga naik tajam, sebesar 11,3 % menjadi 17.280 unit dari 15.528 unit.
Suzuki Karimun Wagor R diekspor secara CKD. City car ini mengalami lonjakan tertinggi hingga 35% pada semester pertama 2018 sebanyak 14.640 unit.
Suzuki APV menjadi model CBU yang paling banyak diekspor, sebanyak 8.080 unit pada semester pertama 2018. Sementara ekspor CBU Suzuki Ertiga mencetak lonjakan ekspor tertinggi hingga 37% pada semester pertama 2018. Jika semester pertama tahun 2017 Suzuki berhasil mengekspor Suzuki New Ertiga sebanyak 4.671 unit, kali ini ekspor Suzuki Ertiga menyentuh 6.399 unit pada semester pertama 2018. Dari total keseluruhan ekspor, Suzuki Ertiga pada semester pertama tahun 2018 berkontribusi sebesar 25,5 %.
“Kami mampu meraih hasil positif dan diharapkan dapat mempertahankan keunggulannya di pasar ekspor dengan memanfaatkan kesempatan emas ini,” kata Hady Surjono Halim, Department Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor. [Itn]