JAKARTA – Chery Tiggo 8 CSH sempat menjadi bahan perbincangan warganet di berbagai platform media sosial. Hal ini lantaran adanya pengguna yang mobil barunya tersebut mengalami mogok ketika sedang dalam perjalanan.
Terkait hal ini, PT Chery Sales Indonesia (CSI) memberikan klarifikasi berdasarkan hasil temuan dan investigasi pada mobil Tiggo 8 CSH milik konsumen berinisial ‘S' tersebut.
“Kami coba menyampaikan hasil investigasi kami. Masalah yang ramai di media sosial itu bukanlah karena cacat produksi atau produknya tidak bagus. Konsumen penasaran mau coba kemampuan mobilnya,” ujar Vice President CSI, Zeng Shuo dalam jumpa media yang dilakukan di Jakarta, Rabu (24/9).
Sementara itu, Head of Aftersales PT Chery Sales Indonesia, Reza Deniar mengatakan, kejadian di kendaraan konsumen berinisial ‘S' itu sebenarnya terjadi pada 4 September 2025 dan kemudian ada akun media sosial mengunggah informasi tersebut, lalu menjadi viral.
Lebih lanjut, Reza mengatakan, mobil Chery Tiggo 8 CSH ‘S' mengalami mogok saat perjalanan dari Jakarta ke Surabaya pada 4 September 2025. Kondisi ini terjadi lantaran bensin kendaraan tersebut habis dan SOC (State of Charge) pada baterai hybridnya di bawah standar limit yang ditetapkan Chery
“Berdasarkan investigasi kami, saat konsumen mengemudi kendaraan ini ada beberapa mode berkendara yang dipilih konsumen. Ada menggunakan Smart, ada Regen juga, lalu kondisi bahan bakar turun. Saat konsumen menggunakan mode EV (Electric Vehicle) juga memakai Force mode untuk meningkatkan daya dari baterai,” ucap Reza di momen yang sama.
“Saat mobil sebelum berhenti, BBM (Bahan Bakar Minyak) terlebih dahulu. Kami melihat data, konsumen mencoba mengisi daya baterai dengan AC charging dan kemudian hanya (mengemudi) dengan penggunaan baterai saja. Mungkin konsumen ingin mencari Bahan Bakar, namin ini membuat kondisi daya baterai cepat turun,” paparnya.
Reza mengatakan, CSI sudah bertemu langsung dengan S sebagai pengguna Chery Tiggo 8 CSH yang viral tersebut. Menurutnya, konsumen mengakui bahwa ingin mengeksplorasi kemampuan mobil SUV (hybrid) itu dengan penggunaan bensin maupun berkendara dengan mode EV (Electric Vehicle).
“Setelah kami tangani, konsumen merasa puas karena penangannya cukup cepat. Kami pastikan kasus ini baru satu kali, kami mengundang juga prinsipal dari China untuk membantu proses identifikasi,” ucap Reza.