JAKARTA — Sektor pertanian masih menjadi salah satu primadona perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sektor pertanian pada tahun 2021 tumbuh 1,84% (yoy) dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 13,28%.
Kemudian pada Q2-2022, sektor pertanian menunjukan konsistensi dengan pertumbuhan positif 1,37% (yoy) dan berkontribusi 12,98% terhadap perekonomian nasional.
Mengingat sektor pertanian sangat strategis, Shell Indonesia sebagai perusahaan minyak dan energi turut mendukung produktivitas dan efisiensi industri pertanian, dan memberikan total value efisiensi. Salah satunya dengan menggelar Shell ExpertConnect, sebuah platform yang mempertemukan para ahli dan pemangku kepentingan di industri dengan berbagai latar bidang keahlian. Pembahasan sektor pertanian dilakukan pada 19 Oktober 2023 di Jakarta.
“Shell memahami bahwa sektor pertanian memegang peranan yang sentral untuk mendorong roda perekonomian Indonesia dan transisi energi. Inovasi produk pelumas dan services dari Shell yang mengadopsi teknologi sangat relevan untuk mendukung produktivitas dan efisiensi industri pertanian, dan memberikan total value efisiensi. Hal ini juga sejalan dengan strategi Powering Progress kami secara global dalam mempercepat transisi bisnis menuju net-zero emission pada tahun 2050,” kata Edward Satrio, Vice President Sales B2B Lubricants Shell Indonesia.
Normansyah Hidayat Syahruddin, M.Eng.Sc, PhD., Ketua Kelompok Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, mengatakan, “Sektor pertanian Indonesia saat ini sedang berada pada kondisi yang sangat positif. Tentunya, hal ini tidak terlepas dari dukungan serta kolaborasi strategis dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Kami sangat mengapresiasi acara Shell ExpertConnect yang selalu memberikan dorongan dan dukungan dari berbagai aspek untuk dapat menghadapi tantangan dalam industri pertanian di Indonesia. Tren positif ini harus terus dimanfaatkan. Untuk itu, pemerintah selalu terbuka untuk berbagai kerja sama agar dapat memperoleh berbagai solusi inovatif bagi tantangan yang ada.”
Menurutnya subsektor kelapa sawit merupakan sektor paling strategis dan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ekspor, neraca perdagangan, dan menurunkan inflasi serta mensubstitusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan untuk memperkuat energi nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian yang bersifat sementara, nilai ekspor pertanian Indonesia selama periode Januari 2022 hingga Desember 2022 mencapai 640,56 triliun Rupiah. Angka ini telah mengalami kenaikan sebesar 3,93% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Subsektor perkebunan terus menjadi kontributor terbesar
dalam sektor pertanian dengan menyumbang sekitar 622,37 triliun Rupiah (97,16%). ##