Jakarta — Awal Mei 2025, Vinfast bersama Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) mengumumkan perjanjian pinjaman sindikasi jangka panjang senilai Rp1,85 triliun (sekitar USD110 juta) untuk membiayai pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, Indonesia. Sindikasi meliputi fasilitas akordeon tambahan senilai USD80 juta.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, BNI akan menjadi arranger utama pembiayaan dan akan menangani penjaminan emisi untuk pinjaman sindikasi sebesar Rp1,85 triliun. Pinjaman ini dimaksudkan untuk membiayai pembangunan pabrik manufaktur kendaraan listrik PT VinFast Automobile Indonesia.
Dari total fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Rp1,85 triliun (setara dengan sekitar USD110 juta), BNI akan membiayai sebesar Rp1,51 triliun (setara dengan sekitar US$90 juta), sedangkan sisanya akan disediakan oleh Maybank. Selain itu, para pihak akan melanjutkan dengan fasilitas perpanjangan tambahan sebesar USD80 juta.
Pengumuman pembiayaan sindikasi ini melanjutkan penandatanganan MoU antara VinFast dan BNI untuk investasi kolaboratif, pengembangan, dan penyediaan solusi keuangan guna memperkuat ekosistem hijau VinFast di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk memfasilitasi transisi hijau yang lancar bagi para konsumen Indonesia, sehingga memungkinkan adopsi kendaraan-kendaraan listrik yang lebih mudah.
“Pendanaan ini menggarisbawahi komitmen kuat BNI untuk mendorong transisi transportasi hijau di Indonesia. Kami memiliki keyakinan kuat pada visi perintis VinFast, dedikasi mereka terhadap inovasi, dan potensi signifikan VinFast dan industri kendaraan listrik yang lebih luas. Keterlibatan proaktif lembaga keuangan dalam menyalurkan modal investasi ke sektor EV, khususnya melalui kolaborasi strategis dengan produsen BEV yang menjanjikan seperti VinFast, akan menjadi katalis penting, yang mendorong kemajuan Indonesia menuju pencapaian tujuannya untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan,” ujar Agung Prabowo, Director Wholesale and International Banking BNI.
Sementara Pham Sanh Chau, CEO of VinFast Asia menyatakan merasa terhormat menerima dukungan kuat dari lembaga keuangan terkemuka di Indonesia, BNI dan Maybank.
“Kami sangat yakin bahwa ini akan menjadi katalis penting bagi ekspansi VinFast di Indonesia, dan terus meningkatkan kemampuan produksi global kami untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk transisi kendaraan listrik. Fasilitas manufaktur VinFast di Indonesia tidak hanya akan memberikan solusi mobilitas yang cerdas dan ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik Indonesia,” ujar Pham.
Pembangunan pabrik Vinfast di Subang telah dimulai pada Juli 2024. Rencananya, operasi pabrik tersebut akan dimulai pada semester II 2025 dan menjadi basis ekspor mobil-mobil setir-kanan mereka. ##