SUBANG JAYA — Pada 13 Juni 2024, Proton mengukir lembaran baru, dengan meluncurkan brand EV (kendaraan listrik) e.MAS. Mobil listrik Proton akan meluncur perdana pada akhir tahun 2024.
Akronim tersebut meliputi Electrifying Malaysia, yang mengawinkan simbol ‘e’ untuk melambangkan EV dan singkatan MAS yang umum digunakan di negara tersebut. Nama tersebut juga mewakili tujuan PROTON untuk menggemparkan mobilitas masyarakat Malaysia dengan model-model mobil listrik barunya yang akan datang.
Untuk menghubungkan merek EV baru dengan PROTON, logo yang digunakan untuk mewakili e.MAS menampilkan rendisi 2D dari desain ‘tanpa sangkar’ yang menggambarkan kepala harimau terangkat tinggi untuk melambangkan perusahaan yang bergerak maju menuju kesuksesan. Format datar dibandingkan format 3D yang digunakan sejalan dengan trend desain merek EV saat ini yang condong ke arah grafis lebih bersih dan tidak rumit.
“Peluncuran merek dan logo e.MAS menandai langkah maju yang signifikan dalam perjalanan PROTON dalam meluncurkan model-model EV kami sendiri. Kami menyadari bahwa sebagai perusahaan yang terkait dengan industrialisasi Malaysia, kami memiliki tanggungjawab untuk menyediakan solusi mobilitas relevan dan dapat dijangkau oleh seluruh warga Malaysia. Inilah sebabnya kami berhati-hati dalam melakukan pendekatan terhadap kendaraan listrik, mengembangkan basis pengetahuan kami langkah demi langkah untuk memastikan kami memiliki pemahaman menyeluruh tentang produk, teknologi, dan kekhawatiran pengguna sebelum penjualan dimulai,” kata Dr Li Chunrong, Chief Executive Officer, PROTON.
Pada peluncuran brand EV e.MAS, juga diumumkan penunjukan 17 dealer pertama Proton EV. Pendaftaran kini terbuka untuk dealer yang berminat dan target awalnya adalah memiliki 30 gerai pada tahun 2025 dengan rencana untuk mengembangkan jaringan sesuai kebutuhan.
“Sebagai merek otomotif pertama di Malaysia, penting bagi kami untuk berinvestasi di bidang infrastruktur guna menawarkan berbagai layanan kepada pembeli kendaraan listrik, bukan hanya menjual produk. Oleh karena itu, ketika model-model mobil listrik Proton e.MAS mulai dijual, para pelanggan dapat diyakinkan bahwa setiap kebutuhan mereka akan terpenuhi seperti halnya pembeli produk Proton saat ini,” tambah Li Chunrong.
Pada tahun 2017, brand Malaysia itu menjadi bagian dari Geely dan langsung berencana memasarkan kendaraan-kendaraan listrik. Namun, karena pandemi COVID-19 proyek sempat tertunda. Untuk memuluskan rencana tersebut Proton dan smart Automobile Company (anak perusahaan Geely) menandatangani Memorandum of Association (MOA) pada 19 Januari 2022.
Pada April 2024 brand asal Malaysia itu memiliki R&D Centre China, di mana berbasis di Geely Research Institute di Hangzhou Bay. ##