ULSAN – Hyundai Motor Company (HMC) mengumumkan akan membangun pusat manufaktur pertamanya di kawasan ASEAN, di Kota Deltamas, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
Pabrik dengan fasilitas stamping, pengelasan, pengecatan dan perakitan tersebut akan memproduksi compact SUV, compact MPV dan sedan. Selain jenis-jenis yang telah disebut, HMC sedang menjajaki produksi kendaraan listrik di Indonesia, mengingat Hyundai Motor Group (HMC dan Kia Motor Corporation) bertekad menjadi produsen EV ketiga terbesar di dunia pada 2025.
Fasilitas manufaktur baru ini memiliki nilai investasi sekitar USD 1,55 miliar hingga tahun 2030, termasuk biaya operasional dan pengembangan produk. Fasilitas manufaktur HMC akan mulai dibangun pada Desember 2019 dan memulai produksi komersial pada semester II 2021.
Menurut HMC, pabrik ini akan berkapasitas produksi sekitar 150.000 unit/tahun. Sementara Pada kapasitas penuh akan sanggup memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya.
Selain kendaraan jadi, perusahaan juga berencana untuk mengekspor 59.000 unit kendaraan completely knocked down (CKD) per tahun ke kawasan ASEAN (Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina). Bahkan Australia dan Timur Tengah masuk dalam bidikan.
Keputusan Hyundai Motor untuk melakukan investasi juga dimaksudkan untuk memastikan pertumbuhan di masa mendatang dengan menjajaki pasar-pasar baru di kawasan ASEAN di tengah perlambatan yang sedang berlangsung di pasar otomotif global.
Hyundai berharap untuk mendapatkan manfaat dari pemberlakuan tarif preferensial di pasar-pasar tersebut, yang berlaku untuk barang-barang yang berasal dari kawasan ini. Berdasarkan Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin/ROO) dari perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA), barang dengan setidaknya 40 persen konten lokal ASEAN dapat dikenai pembebasan tarif.
Pengumuman investasi ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara HMC dengan Pemerintah Indonesia dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, di Ulsan, hari ini (26/11). Pabrik manufaktur canggih ini berdiri di atas lahan seluas 77,6 hektar. [Itn]