Jakarta — Pekan ini (15/5), Chery Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) akan meluncur secara resmi di Indonesia. SUV 7-seater ini akan menjadi mobil PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) pertama Chery Sales Indonesia (CSI).
Teknologi Chery Super Hybrid Tmemadukan keunggulan mesin pembakaran dalam (ICE) dan motor listrik dalam satu kesatuan, menghadirkan efisiensi tinggi, performa bertenaga, dan daya jelajah luar biasa. Teknologi CSH diposisikan sebagai the best hybrid solution, melampaui beberapa aspek kendaraan listrik murni (EV) dalam skenario berkendara.
CSI mengklaim CSH sebagai The Best Hybrid, Better than EV, di mana akan menjawab dilema yang kerap dihadapi oleh publik antara keinginan akan teknologi ramah lingkungan dan kekhawatiran akan jarak tempuh serta infrastruktur pengisian daya EV (electric vehicle). Solusi CSH hadir melalui integrasi cerdas antara Dedicated Hybrid Transmission (DHT), Dedicated Hybrid Engine (DHE), dan Dedicated Hybrid Battery (DHB). Sinergi ketiganya menghasilkan tingkat efisiensi optimal tanpa mengorbankan aspek kenyamanan maupun performa berkendara.
“Chery Super Hybrid menjadi sebuah terobosan inovatif khususnya di segmen hybrid, dengan menyuguhkan performa bertenaga dan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan hybrid konvensional. Kami percaya bahwa teknologi ini sanggup menjawab kebutuhan konsumen akan kendaraan yang ramah lingkungan dan efisien, tanpa mengorbankan pengalaman berkendara yang menyenangkan dan bebas dari kekhawatiran akan range anxiety,” tutur Rifkie Setiawan, Head of Brand Department CSI.
Salah satu pilar penting CSH adalah Super Hybrid DHT (dedicated hybrid transmission). Transmisi canggih ini dirancang untuk secara cerdas dan adaptif memilih penyaluran tenaga paling optimal dari Mode EV dan Mode Hybrid. Dengan kemampuan efisiensi mekanis mencapai 98,5%, sistem ini memastikan bahwa tenaga dari mesin dan motor listrik langsung tersalurkan untuk menggerakkan roda dengan meminimalkan kehilangan energi.
Sistem DHT juga memanfaatkan transmisi hybrid satu gigi (1DHT) yang responsif untuk mendukung mode Pure EV pada kecepatan rendah, serta menjamin perpindahan yang halus ke mode hybrid saat membutuhkan tenaga ekstra untuk berakselerasi.
Adapun tujuan utama dari pengembangan transmisi DHT adalah untuk memaksimalkan efisiensi konsumsi bahan bakar, menekan emisi gas buang, sekaligus menyuguhkan pengalaman berkendara yang lebih halus dan responsif.
Chery juga menempatkan kenyamanan berkendara sebagai prioritas yang dibuktikan via implementasi teknologi Dual Hydraulic Mount. Fitur canggih ini secara efektif berkontribusi dalam menciptakan sensasi berkendara premium dengan mereduksi getaran hingga 30%, bahkan saat berakselerasi cepat. Hasilnya adalah ruang kabin lebih tenang dan stabil, sebuah nilai tambah yang jarang ditemukan pada kendaraan hibrida konvensional.
Teknologi Double Mass Flywheel (DMF) turut diimplementasikan yang berfungsi mengurangi beban torsi berfluktuasi dari mesin dan secara efektif meredam getaran yang ditransmisikan ke drivetrain. Bersama sistem redaman lainnya, DMF berperan penting dalam mengurangi beban mesin dan menghilangkan suara-suara kasar (reduce load and eliminate noise), menjadikan kabin Chery Tiggo 8 CSH semakin senyap dan nyaman bahkan dalam kondisi akselerasi atau kecepatan tinggi.
CSH didukung oleh mesin ACTECO H4J15 yang dirancang khusus untuk model hybrid dengan efisiensi termal mencapai 44,5%. Guna menopang mobilitas jarak jauh dengan fleksibilitas maksimal, teknologi CSH juga dilengkapi baterai 18,3 kWh yang tergolong besar di segmennya. Kapasitas baterai ini memungkinkan kendaraan melaju sejauh 90 hingga 100 Km dalam mode Pure EV. ##