JAKARTA – Lebaran sebentar lagi. Namun di tengah masa pandemic Covid-19 Pemerintah melarang kita untuk pulang kampung atau mudi di tahun 2020 ini.
Ada beberapa hal, menurut Asuransi Astra, kenapa kita sebaiknya tidak mudik:
- Rawan risiko penularan & tidak bisa physical distancing. Ketika mudik, kita berisiko terpapar ratusan hingga ribuan orang selama perjalanan. Jumlah orang yang berdekatan dengan kita tentu akan lebih banyak lagi jika kita menggunakan transportasi umum seperti kereta api, bus, kapal laut, ataupun pesawat sekalipun. Kita pun tidak hanya berdekatan dengan sesama pemudik, tapi juga penjaja makanan, petugas tiket, dan sebagainya. Dengan begini kita tidak dapat mengenali siapa yang sudah positif terinfeksi Covid-19 dan yang tidak. Bahkan, pasien positif pun mungkin tidak sadar sudah terjangkit karena tidak menunjukkan gejala apapun. Risiko kita tertular dapat terjadi jika menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan. Virus bisa menempel pada fasilitas umum, pintu kendaraan, atau benda lain yang kita temui selama perjalanan.
- Minimnya fasilitas kesehatan di daerah. Alasan kedua yaitu, minimnya fasilitas kesehatan di daerah terutama di pedesaan atau perkampungan. Seperti yang kita ketahui di ibu kota saja masih banyak pemberitaan akan kurangnya alat perlindungan diri (APD) untuk tim medis dan berbagai kebutuhan medis lainnya untuk penanganan pasien-pasien yang terinfeksi. Bila fasilitas kesehatan daerah tidak siap, alhasil bukannya dapat membantu menangani pasien dengan cepat namun malah membuat penyebarannya virus ini menjadi tidak terkendali di daerah tersebut.
- Setiap pemudik adalah ODP. Sesuai dengan himbauann dari Presiden Jokowi meminta agar setiap kepala daerah menetapkan masyarakat yang sudah bermudik dari wilayah Jabodetabek ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19 sesampainya di kampung halaman. Para pemudik yang sudah ditetapkan statusnya sebagai ODP, nantinya diharuskan menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.
- Membahayakan keselamatan orang-orang terkasih. Walaupun kita merasa sehat atau sudah didiagnosis bahwa kita tidak positif Covid-19, tetap saja hal itu dapat berisiko untuk keselamatan keluarga Anda di kampung halaman. Siapa yang dapat menebak, kita bisa saja sudah terpapar virus tanpa menyadarinya, entah di kota asal ataupun selama perjalanan. Di kampung halaman, orang-orang yang paling berisiko terinfeksi adalah orangtua dan sanak saudara kita serta seluruh warga yang belum tentu memiliki akses mudah terhadap fasilitas kesehatan. Maka dari itu menunda mudik demi keselamatan keluarga di kampung halaman itu merupakan tindakan mulia dan terbaik yang dapat Anda lakukan saat ini. Tidak perlu khawatir, walaupun tidak bisa bertemu secara langsung, Anda masih tetap dapat menelpon atau melakukan panggilan video untuk mengobati rasa rindu Anda terhadap keluarga.
- Kerugian yang semakin besar dari segala aspek. Peningkatan jumlah kasus setiap hari dapat membuat waktu penanganan menjadi semakin lama. Akibatnya, masa waktu physical distancing dan bekerja dari rumah terus diperpanjang hingga penyebaran virus ini bisa mereda. Semakin lama waktu penanganan, makin banyak juga kerugian yang akan dirasakan oleh semua orang. Sektor pendidikan, ekonomi, dan lainnya akan terus terdampak akibat penyebaran virus yang tak terkendali hingga ke pelosok daerah.##