Jakarta — Pasar otomotif Indonesia memiliki potensi bertumbuh meski pada tahun lalu mengalami stagnasi. Sejumlah pemain baru telah berdatangan, dan dikabarkan masih banyak produsen otomotif yang akan berbisnis di sini.
Segmen MPV dipercaya masih menguasai pasar otomotif Indonesia. Sementara kategori SUV akan mengambil pernanan lebih besar.
Kendaraan listrik (electric vehicle = EV) akan mengalami trend peningkatan. Tahun 2024, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mencatat penjualan EV naik secara signifikan yakni 43.188 kendaraan listrik, dari 17.051 unit pada tahun 2023. Ini disebabkan semakin banyaknya pilihan dengan harga terjangkau di pasar, inovasi teknologi/fitur serta program insentif dari Pemerintah.
“Kalau untuk EV akan tumbuh pasarnya,” kata Pengamat otomotif dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Riyanto, kepada ANTARA.
“EV masih dapat insentif, banyak pilihan model dan ada pilihan 7 seater,” tambah Riyanto.
Guna mendukung pasar otomotif berkelanjutan, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno meminta Pemerintah untuk menimbang kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) menjadi 12 persen. Hal tersebut dinilai dapat memperlambat pertumbuhan industri otomotif, karena akan memicu kenaikan harga kendaraan.
“Kalau bisa Pemerintah bertahan dengan PPN 11 persen, karena terus terang dengan kenaikan suku bunga yang seperti ini menjadi kendala sulit untuk tumbuh. Artinya, kalau ada kebijakan pemerintah bertahan di 11 persen pertumbuhan industri otomotif mungkin masih akan terjadi. Kalau PPN 12 persen efeknya kepada harga mobil, ya,” kata dia.
Riyanto pun sejalan dengan Suwandi, di mana jika Pemerintah tidak meluncurkan kebijakan mendukung industri otomotif, maka tidak akan tumbuh.
Di sisi lain, pameran otomotif yang digelar pada awal tahun seperti Indonesia International Motor Show (IIMS) diharapkan akan menjadi stimulus. Kehadiran dereta mobil dan brand baru bisa menjadi perangsang masyarakat untuk memilikinya, apalagi jika didukung oleh pembiayaan yang memudahkan para calon konsumen untuk memiliki kendaraan.
Dan, MUFG Group yang terdiri dari MUFG, Danamon, dan Adira Finance mengambil peluang itu dengan mendukung IIMS 2025. Dengan memiliki keunggulan komprehensif di pembiayaan otomotif, mereka hadir untuk memberikan masyarakat solusi finansial guna mendongkrak pembelian kendaraan bermotor.
“Kehadiran kami untuk keempat kalinya menegaskan posisi kami sebagai lembaga keuangan terkemuka yang dapat menghadirkan solusi finansial menyeluruh bagi masyarakat, sejalan dengan komitmen kami untuk hadir dalam kehidupan nasabah di setiap langkah perjalanan hidup mereka,” tutur Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Dia pun menjanjikan MUFG Group akan menggelar berbagai promo menarik selama IIMS 2025 berlangsung dari 13-23 Februari, di JIEXPO, Jakarta. ##