GRESIK – Masyarakat di Gresik khususnya kelurahan Sidokumpul dapat menukar sampah kering mereka dengan pelumas Pertamina Lubricants. Kegiatan ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan dari PT Pertamina Lubricants.
Melalui pabriknya Production Unit Gresik (PUG), program “Tukar Oli Dengan Sampah” di Kedai Kopi Sampah, kelurahan Sidokumpul, kecamatan Gresik, diluncurkan, pada Kamis (27/08) lalu. Peluncuran ditandai dengan penukaran sampah kering dengan pelumas Pertamina oleh Ketua Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul Imam Wahyu kepada SpV HSSE Production Unit Gresik PT Pertamina Lubricants Ifan Sri Widodo.
Program CSR terkait kepedulian lingkungan ini mengajak masyarakat untuk menukar sampah kering berupa dari kardus bekas, kertas bekas, kaleng kosong, dan botol plastik dengan berat tertentu menjadi point, yang nantinya dapat ditukar dengan Pelumas Pertamina.
“Kami terus berkomitmen menjaga lingkungan dimana kami beroperasi termasuk pengendalian sampah. Dengan sinergi dan pembinaan perusahaan bersama Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul dan Kedai Kopi Sampah, kami berharap dengan adanya program Tukar Oli dengan Sampah ini, masyarakat bisa lebih termotivasi untuk menjaga dan mencintai lingkungan dengan membantu mengendalikan sampah disekitar mereka,” ungkap Ifan Sri Widodo.
Untuk 1 kg sampah kering akan dikonversi menjadi 1 poin. Poin terendah yang dapat ditukar yakni 15 poin untuk 1 oli Enduro Gear. Sedangkan masyarakat harus mengumpulkan 34 poin untuk penukaran dengan Enduro Matic G 0.8 L, 40 poin untuk Enduro Matic 0.8 L, 37 poin untuk Enduro 4T 0.8L dan 49 poin untuk Enduro Racing dan 71 poin untuk Pelumas mobil yakni Fastron Techno 1L.
“Masyarakat tidak perlu membawa banyak sampah sekaligus, karena pengumpulan poin akan berbasis digital melalui aplikasi di Kedai Kopi Sampah sehingga memberikan kemudahan menabung sampah, Konsumen akan otomatis mendapatkan user id. Tujuan utama adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk mengendalikan sampah dan mengurangi timbunan sampah ke TPS melalui penabungan sampah hingga penukaran menjadi Pelumas,” kata Imam Wahyu.
“Setahun yang lalu, lahir Inovasi “Ngopi Bayar Pakai Sampah”, dan program ini merupakan program lanjutan untuk meningkatkan inovasi. Semoga program Tukar Oli dengan Sampah mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat,” lanjut Ifan.
Imam Wahyu menceritakan bahwa selama satu tahun berjalan program Ngopi Bayar Pakai Sampah, Kedai tersebut mampu mengumpulkan 0.8 Ton sampah, dan berhasil mengurangi timbunan sampah dari Kelurahan Sidokumpul sebanyak 0.22 %.
Hasil sampah kering yang dikumpulkan oleh Kedai Kopi Sampah akan dikelola menjadi kerajinan lampion oleh Karang Taruna Jagal Bangkit RW 7 Sidokumpul. ##