Jakarta — Toyota Indonesia sukses mencetak sejarah baru di tahun 2017 dengan berhasil melakukan ekspor 199.600 unit kendaraan merek Toyota dalam bentuk Completly Built-Up (CBU) yang diproduksi di Indonesia melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Nyaris mendekati angka 200.000 unit, sekaligus menjadikan ini sebagai rekor baru kegiatan pengiriman unit ke negara luar oleh Toyota Indonesia yang sudah berlangsung sejak 1987.
Angka ini melejit 18% dibanding pencapaian tahun lalu (2016) yang hanya mencatat jumlah 169.100 unit.
Seperti dijelaskan Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono dalam siaran pers hari Selasa (30/1/2018), banyak faktor yang mendukung pencapaian ini.
Selain faktor membaiknya perekonomian di sejumlah negara tujuan ekspor, percepatan pembangunan infrastruktur dan kebijakan deregulasi di dalam negeri juga sangat berperan.
“Semua tak terlepas dari sinergi kebijakan pemerintah yang kian kondusif mendorong perbaikan daya saing perekonomian, dan usaha terus menerus seluruh pihak yang terlibat dalam grup Toyota. Efisiensi, produktivitas dan kualitas kerja yang terus meningkat membuat produksi mobil buatan Indonesia semakin diterima di negara tujuan ekspor,” ucap Warih.
Fortuner & Vios Sumbang Angka Ekspor Terbanyak
Dari seluruh model Toyota yang diekspor, Fortuner dan Vios jadi bintang dengan angka pengiriman terbanyak.
Model SUV Toyota Fortuner dikirim sebanyak 69.700 unit, merupakan rekor paling tinggi ekspor Fortuner dalam 5 tahun terakhir. Kemudian disusul model sedan Toyota Vios dengan jumlah 28.450 unit.
Model lain yang juga sukses menambah pundi-pundi angka ekspor Toyota disumbang Kijang Innova, Sienta dan Yaris. Total ketiga model ini menyumbang angka 18.700 unit.
Sienta sendiri menjadi mobil yang paling besar menyumbang angka ketiga model tersebut.
Toyota juga mengekspor beberapa model lainnya seperti Avanza, Rush, Agya (Wigo) dan Town/Lite Ace yang diproduksi oleh Astra-Daihatsu Motor dengan jumlah total sebanyak 82.700 unit.
“Ini membuktikan bahwa kapabilitas industri otomotif Indonesia sudah mampu bersaing dalam memenuhi keinginan konsumen global. Di sisi lain, Vios yang kami produksi secara lokal sejak 2013 lalu, 97% ditujukan untuk pasar ekspor,” tutup Warih##.