Jakarta – Tekiro Mechanic Competition 2025 digelar. Kompetisi yang menguji keterampilan para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Otomotif ini, disambut antusias dengan total peserta sebanyak 84.297 siswa dari 506 sekolah di wilayah Pulau Jawa.
“Kami berharap kompetisi ini menjadi pengalaman berharga bagi para peserta. Lebih dari itu, kami juga berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah positif dalam mendukung peningkatan keterampilan siswa SMK Otomotif di Pulau Jawa, sehingga mereka dapat lebih siap bersaing dan berkontribusi di dunia kerja,” ujar Stephanus Santoso, Wakil Direktur PT Altama Surya Anugerah.
Digagas sebagai program CSR (Corporate Social Responsibility) PT Altama Surya Anugerah selaku perusahaan pemegang merek Tekiro, rangkaian kompetisi Tekiro Mechanic Competition mulai digelar sejak Desember 2024. Para peserta yang mendaftar diseleksi di babak penyisihan melalui sistem daring, dan dipilih 30 pemenang untuk melanjutkan perjuangannya di babak semifinal.
“Ada 30 sekolah terbaik yang kami undang ke Jakarta. Peserta paling banyak Jawa Tengah dengan 10 sekolah, urutan kedua paling banyak adalah Jakarta dengan 9 sekolah, kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta masing-masing 3 sekolah, dan dua sekolah dari Banten yang masuk babak semifinal,” papar Dody Sanjaya, Public Relation Tekiro yang juga bertindak selaku Ketua Pelaksana Tekiro Mechanic Competition 2025.
Pada babak semifinal Tekiro Mechanic Competition, peserta diuji berdasarkan dua aspek, yaitu pengetahuan teori dan keterampilan praktik. Kantor pusat Tekiro, disulap menjadi arena lomba berupa pos-pos pengujian yang kudu diselesaikan secara berkelompok.

Babak final Tekiro Mechanic Competition 2025, digelar pada 27 April. Sebanyak sepuluh peserta terpilih, akan beradu kemampuan presentasi terkait diagnostik permasalahan mesin dan cara memperbaikinya di hadapan para juri yang berasal dari praktisi otomotif, influencer, dan tentunya pihak internal dari merek perkakas asli Indonesia ini.
“Babak final cuma 2 yang diuji, yaitu tes presentasi dan troubleshooting. Di tes presentasi kami siapkan tema-tema seputar otomotif. Karena pesertanya sebanyak 10 sekolah, maka akan kami siapkan 10 tema untuk diundi. Untuk tes troubleshooting, yang pertama pemilihan penggunaan tools, kemudian urutan pengerjaan, waktu pengerjaan dan hasil pekerjaan. Karena ada saja yang salah kaprah dalam menggunakan peralatan, dan itu akan kami nilai,” lanjut Dody.
Diikuti lebih dari 80 ribu peserta, tentu Tekiro Mechanic Competition merupakan ajang bergengsi berskala nasional. Selain menambah pengalaman pesertanya, kompetisi ini juga merebutkan hadiah total mencapai ratusan juta rupiah, berikut perlengkapan bengkel, dan jalur cepat untuk menjadi karyawan B-Quik, salah satu bengkel sponsor gelaran ini.
“Hadiahnya lebih banyak dibanding tahun lalu, pertama, kami menambah juara harapan 3, kemudian nilai barangnya juga lebih tinggi karena kami memberi alat pembuka ban, serta ada hadiah berupa uang tunai untuk juara pertama Rp 35 juta, kedua Rp 25 juta, dan juara ketiga Rp 13,5 juta. Dan kami bisa garansi bahwa perlombaan otomotif ini hadiahnya terbesar se-Indonesia,” pungkas Dody Sanjaya.**