Bandung — Beberapa waktu lalu tim Otobisnis diberi kesempatan untuk review Jetour Dashing dengan rute Bandung – Jakarta. Jarak 155 kilometer terasa kurang untuk melakukan test drive, terlebih dalam satu mobil diisi oleh empat awak media dengan keperluan yang sama yaitu merasakan mobil dashing dari sisi driver dan penumpang.
Perjalanan review Jetour Dashing dimulai dari daerah Summarecon Padalarang, kota Bandung, Karawang dan berakhir di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mobil jenama Tiongkok ini dibekali dengan mesin 1.5 Turbo yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 156 PS atau setara 154 Tk dan torsi 230 Nm, dan transmisi 6-percepatan DCT (Dual Clutch Transmission).
Performa mesin bisa dibilang selalu memenuhi keinginan pengemudi dengan baik. Satu keunikan datang dari sektor transmisi, yang punya karakter berbeda dengan transmisi AT konvensional maupun CVT. Maka tidak heran jika torsi awal Jetour Dashing terbilang liar dan butuh penyesuaian.
Eksterior
Sebelum terlalu jauh membahas pada sektor mesin, kita akan memulainya dari sisi eksterior. Sisi ini menjadi salah satu daya tarik untuk calon konsumen, maka tidak heran setiap brand selalu menyajikan penampilan yang menarik dan mudah diterima konsumen. Jika kita lebih detail lagi bentuk grill depan yang sangat dominan menjadi identitas dan saluran udara, disisi lain bentuk ini sedikit mengganggu pesona dari sisi depan.
Sisi kanan dan kiri Jetour Dashing relatif mudah diterima, begitupun dengan bagian belakang. Namun yang sedikit agak mengganggu adalah dummy kamera radar yang ada di spoiler.
Interior
Masuk pada bagian interior, mobil dengan harga Rp 400 jutaan ini memiliki tampilan interior yang sangat menarik, mulai dari penggunaan material kulit di beberapa bagian. Terdapat pula layar 10.25 inci dual screens, Wireless CarPlay and Android Auto tersedia bahasa inggris dan Indonesia sebagai fitur-fitur yang mendukung hiburan pengendara.
Mobil ini memiliki dimensi 4.590 x 1.900 x 1.685 mm, maka tidak heran jika ukuran Panoramic Sunroof 75 inci, menjadi yang terbesar di kelasnya. Dan ketika dibuka dapat membuat ruang di dalam kabin menjadi lebih terang dan terasa lapang lagi.
Posisi berkendara dan penumpang baris satu terbilang nyaman, ditambah dengan adanya pengaturan jok electric di kedua bagian. Sayangnya untuk visibilitas baris satu sedikit terganggu dengan bentuk kap mobil, bahkan bagian pintu terbilang kurang cocok untuk postur tubuh Indonesia dengan tinggi badan di bawah 170cm. Untuk membayar parkir ada tenaga atau gerakan lebih yang harus kalian lakukan dari dalam mobil Jetour Dashing.
Sementara pada posisi jok belakang terbilang rendah, posisi ini membuat penumpang dengan tinggi badan 178cm terasa kurang nyaman. Beruntungnya dimensi yang cukup luas, dan material jok juga cukup empuk. Ditambah atap panoramic yang bisa diatur melalui voice command, sehingga bisa menutupi kekurangan ini
Mesin
Kembali pada sektor mesin mesin 1.5 Turbo dan transmisi 6-percepatan DCT (Dual Clutch Transmission) membuat perpindahan gigi Jetour Dashing terasa sangat lembut dan mulus. Bahkan hampir tak terasa saat berpindah dari posisi gigi 1 ke gigi 2.
Transmisi cekatan ini juga mempengaruhi tes akselerasi Jetour Dashing yang cukup bertenaga. Berdasarkan pengujian internal, mobil ini meraih waktu 10,5 detik untuk figur 0-100 Kpj. Kekurangan pada kopling ganda ini ada pada RPM rendah, driver butuh penyesuaian dalam injak pedal gas agar mobil bisa berjalan normal tanpa sentakan gas yang berlebihan.
Menariknya Dashing memiliki dua mode berkendara yaitu sport dan ECO, begitu pun pada karakter stir yang bisa diatur dengan dua pilihan yaitu normal dan sport.
Perjalanan Bandung-Jakarta kami menemukan banyak karakter jalan, mulai dari berbukit, kemacetan, halus dan bergelombang. Seperti halnya di tol layang MBZ, pada kecepatan dibawah 80km suspensi independen Jetour Dashing dapat meredam dengan baik, namun kecepatan di atas 100km redaman suspensi cukup terasa dan terdengar di dalam kabin.
Konsumsi BBM
Penghitungan konsumsi BBM menghasilkan 11,6 liter per 100 Km, atau setara 8,6 Km per liter setelah menempuh jarak 115 Km (Bandung – Karawang), dengan kecepatan rata-rata 23 Kpj. Untuk jarak Karawang-Kelapa Gading sejauh 70 Km, berdasarkan perhitungan MID, konsumsi BBM menghasilkan 9,7 liter per 100 Km, atau setara 10,3 Km per liter, dengan kecepatan rata-rata 37 Kpj.
Jetour Dashing memiliki ketiga warna adalah Bloodstone Red, Phantom Grey, dan Vanilla Blue. Dengan dua varian, yaitu Dashing Journey yang ditawarkan dengan harga Rp 403.800.000 sementara Dashing Inspira Rp 434.800.000.
Kesimpulan Review Jetour Dashing
Mobil yang masih dalam status CKD (Completely Knock Down) ini sudah memiliki fitur yang cukup baik dari para kompetitornya, namun dari sisi ADAS (Advanced Driver Assistance System) dia hanya dibekali fitur cruise control dan rear astern. Kekurangan lainnya pada bidang pintu yang terlalu tinggi untuk postur Indonesia membuat beberapa kesulitan timbul saat mengemudi salah satunya membayar tol atau mengambil karcis parkir.##