Jakarta — Di tengah stagnasi pertumbuhan ekonomi dan pasar otomotif yang mengalami penurunan pada tahun 2024, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) justru mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14% menjadi Rp15,8 triliun dan kenaikan laba bersih sebesar 11% menjadi Rp582 miliar.
Kinerja ini didorong oleh kontribusi kuat dari seluruh jajaran bisnis yang tergabung dalam ekosistem MPMX yakni MPMInsurance, MPMRent, AUKSI, JACCS MPM Finance Indonesia, MPM Mulia (dealer utama sepedamotor Honda wilayah jawa Timur dan NTT) dan MPM Motor (penjual ritel sepedamotor Honda).
MPMInsurance berhasil mencatatkan pertumbuhan premi bersih sebesar 7%, didorong oleh portofolio produk properti dan engineering yang terus meningkat. Sementara itu, MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 6%, yang berasal dari meningkatnya jumlah armada sewa dan volume penjualan mobil bekas.
AUKSI sebagai balai lelang kendaraan milik MPMX menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan dengan peningkatan jumlah pelanggan baru sebesar 32%, kenaikan transaksi sebesar 18%, dan pertumbuhan unit kendaraan terjual sebesar 6%.
“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa model layanan yang kami bangun semakin relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. Kami tidak hanya fokus pada penjualan, tetapi juga terus mampu menciptakan pengalaman lelang yang lebih mudah, cepat, dan terpercaya bagi siapa pun yang ingin menjual atau membeli kendaraan,” kata Head of AUKSI Bady Qadarsyah.
JACCS MPM Finance, yang fokus pada segmen pembiayaan ritel, menjalankan strategi perbaikan kualitas aset secara menyeluruh, dengan tetap mencatat pertumbuhan pada produk-produk pembiayaan aktif seperti refinancing kendaraan roda dua dan pembiayaan multiguna.
“Kami bersyukur atas pencapaian di tahun 2024 dan akan terus melangkah dengan strategi yang adaptif dan berkelanjutan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Beatrice Kartika Group CFO PT Mitra Pinasthika Mustika tbk, dalam keterengan pers.
Menghadapi 2025, MPMX telah menetapkan enam strategi prioritas yang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan grup, yaitu penguatan sinergi lintas unit usaha, pengembangan portofolio bisnis baru, peningkatan kompetensi SDM, percepatan digitalisasi, modernisasi sistem teknologi informasi, serta meningkatkan kegiatan dan partisipasi pada program lingkungan & sosial agar terus memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Sebagai informasi penjualan mobil baru pada 2023 mencapai 998.059 unit, sementara sepanjang tahun 2024 mengalami penurunan menjadi 889.680 unit. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 hanya 5,03%, padahal pada tahun sebelumnya pertumbuhan 5,05%. ##