JAKARTA — Berita mengejutkan datang dari grup raksasa PT Astra international Tbk. Kemarin (24/4), mereka mengabarkan kinerja bahwa laba bersih per saham turun 2% menjadi Rp 123 pada kuartal I 2018.
Selain itu laba bersih PT Astra International turun 2% menjadi Rp 4,98 triliun dibandingkan periode yang sama di 2017. Sementara pendapatan bersih naik 14% menjadi Rp 55,8 triliun.
Laba bersih bisnis otomotif mereka turun 8% menjadi Rp 2,1 triliun. Sebab utamanya adalah persaingan yang semakin meningkat di mobil.
Penjualan mobil secara nasional meningkat 3% menjadi 292.000 unit. Namun, penjualan nasional mobil Astra menurun sebesar 12% menjadi 142.000 unit, di mana pangsa pasar Astra anjlok dari 57% menjadi 49%. Patut dicatat, Grup telah meluncurkan tujuh model baru dan dua model revamped selama periode ini.
Penjualan sepedamotor dari PT Astra Honda Motor (AHM) stabil sebesar 1,1 juta unit, disebabkan oleh pengelolaan inventori dalam rangka peluncuran beberapa model utama, yang mengakibatkan pangsa pasar AHM menurun dari 77% menjadi 73%. Grup telah meluncurkan satu model baru dan lima model revamped selama periode ini. Penjualan sepedamotor nasional meningkat sebesar 4% menjadi 1,5 juta unit.
PT Astra Otoparts Tbk, bisnis komponen Grup, mencatat penurunan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp146 miliar, meskipun terdapat kenaikan pendapatan sebesar 11%. Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari perusahaan patungan dan entitas asosiasi, yang terkena dampak dari kerugian translasi mata uang asing.##