Malang – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yang memproduksi secara lokal Hyundai Creta dan Hyundai Stargazer sudah menyediakan suku cadang yang memadai. Sehingga para konsumen tidak perlu menunggu lama untuk penggantian komponen.
Kesiapan spare parts Hyundai Motors Indonesia kurum waktu dua tahun terakhir ini melakukan pengembangan investasi besar-besaran. Punya area yang sangat luas 1,2 hektar yang ada di Cikarang, Deltamas, memiliki warehouse hampir 12.000 M2.
“itu bisa menampung sebanyak 28.000 item. Saat ini dari produk yang lama sampai dengan sekarang, punya sekitar 12.000 item,” ujar Taufik Hidayat selaku Parts Sales Manager HMID, Rabu malam (31/8).
Lebih lanjut Taufik menambahkan, Hyundai juga sudah bekerja sama dengan vendor lokal untuk local product. “Memiliki 50 supplier lokal, baik itu untuk Hyundai Stargazer maupun Hyundai Creta. Dari sisi spare parts sudah siap dan terus melakukan pengecekan, kalkulasi mengenai stoknya berapa yang butuhkan (demand) di customer Hyundai,” ujarnya.
Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, Makmur, juga berkomentar perihal kesiapan brand asal Korea Selatan ini untuk menjadi nomor satu di Indonesia. Apalagi fasilitas produksi Hyundai Motors Manufacturing Indonesia memang dipersiapkan untuk pasar ekspor, dan menjadi fasilitas produksi terbesar di Asia Tenggara.
“Spareparts pasti kita sudah analisa mengenai harganya, kami sudah memberikan yang terbaik untuk harganya sangat kompetitif sesuai kebutuhan masyarakat kita,” yakin Makmur.
Dirinya juga membeberkan Hyundai bantu dengan tambahan program. “Kita berikan free service untuk jasa lima tahun, empat tahun spare parts. Jadi tidak usah khawatir, ini adalah bonus yang disiapkan untuk konsumen Indonesia. Warranty diberikan selama empat tahun, ini menunjukkan bahwa Hyundai sangat percaya akan produknya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, HMMI meresmikan pabrik pertamanya di Asia Tenggara berlokasi di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat. Peresmian tersebut merupakan kelanjutan dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Indonesia untuk membangun fasilitas produksi, bahkan diklaim sebagai pusat manufaktur Hyundai di Asia Tenggara.
Hyundai menyelesaikan pembangunan pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 77,7 hektar, memiliki bangunan fasilitas seluas 18,8 hektar. Dikabarkan, nilai investasi sekitar US$ 1,55 miliar. Sedianya berkapasitas produksi tahunan 150.000 unit, dan akan mencapai hingga 250.000 unit per tahun ke depannya.