BEKASI – Kendaraan listrik Hyundai memiliki ekosistem yang lengkap di Indonesia. Merek Korea Selatan ini, didukung oleh tiga entitas rantai produksi kendaraan listrik dari hulu ke hilir, yaitu HLI Green Power, Hyundai Energy Indonesia (HEI), dan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).
Untuk menciptakan kendaraan listrik, diperlukan baterai sebagai komponen inti yang bertugas menyuplai dan menyimpan energi listrik. Komponen ini, dibuat di PT HLI Green Power, entitas patungan antara Hyundai Motor dengan LG Energy Solution. Fasilitas ini, bertugas untuk memproduksi sel-sel baterai.
Dalam memproduksi sel baterai, HLI Green Power memproses electrode manufacturing, yaitu anoda dan katoda dicampur, dilapisi, lalu dipadatkan melalui teknik roll pressing agar menjadi pipih. Setelah itu, diproses lagi melalui teknik slitting, nothing, dan drying untuk menghadirkan produk sel baterai kendaraan listrik Hyundai dengan bentuk awal yang diinginkan.
Tahap selanjutnya pembuatan sel baterai adalah cell assembly, yaitu elektroda disusun menggunakan teknik zigzag untuk menyesuaikan bentuk dan struktur baterai. Di tahap terakhir, komponen tersebut distabilkan melalui proses pengisian dan pelepasan daya disertai proses pengeluaran gas sisa reaksi kimia. Setelah itu, kualitas komponen kendaraan listrik ini diinspeksi.

Ki Chul Hong, Chief Executive Officer PT HLI Green Power mengatakan, “Kualitas kendaraan listrik sangat ditentukan oleh baterainya. Maka dari itu, HLI Green Power berkomitmen untuk menjalankan proses produksi berstandar global untuk menghasilkan sel baterai terbaik untuk kendaraan listrik Hyundai. Produksi sel baterai secara lokal ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing Indonesia dalam membangun industri kendaraan listrik.”
Perjalanan ekosistem kendaraan listrik pabrikan Korea Selatan ini berlanjut. Setelah HLI Green Power membuat sel baterai, komponen itu lalu dikirim ke Hyundai Energy Indonesia untuk disusun, dikemas, dan diintegrasikan melalui tahap pengelasan menjadi modul baterai. Di tahap ini, setiap sel baterai dicek untuk diukur voltasenya agar sesuai spesifikasi kendaraan.
Apabila modul baterai sudah tersusun, maka komponen itu akan disusun lagi menjadi satu-kesatuan sebagai sistem baterai dalam kemasan, lalu kembali diuji konsumsi daya listriknya, kualitas pengisian daya, dan pengujian kestabilan arus daya. Untuk diketahui, sistem baterai kendaraan listrik Hyundai dapat disesuaikan, contohnya all-new Kona Electric yang berisi sebanyak 27 modul baterai.
“HEI bertanggung jawab untuk memastikan penyusunan modul dan sistem baterai yang sesuai standar serta melakukan pengujian ketat terhadap setiap unit baterai. Dengan begitu, EV Hyundai yang beredar di pasar sudah teruji kualitas dan keamanannya,” kata Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia.

Sistem baterai siap pakai, akan dikirimkan ke Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) sebagai titik akhir rantai produksi kendaraan listrik. Fasilitas perakitan ini menjadi tempat produksi utama tiap kendaraan, mulai dari press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop. Menariknya, perakitan model bermesin internal disatukan dengan model elektrifikasi.
Karena berstandar internasional, setiap kegiatan produksi kendaraan listrik dan konvensional di HMMI kualitasnya selalu dijaga. Mereka bahkan memiliki area proving ground untuk menguji ketahanan kendaraan terhadap berbagai kondisi jalan dan cuaca di Indonesia sebagai tahap akhir pengujian sebelum dipasarkan.
Bong Kyu Lee, President Director PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia mengatakan, “Hyundai telah dikenal dengan lini EV yang menawarkan kualitas premium, teknologi tinggi, dan performa mumpuni. Ini tak terlepas dari komitmen kami dalam menjamin kegiatan produksi yang presisi dan inovatif. Seluruh teknisi kami pun telah melalui uji kompetensi yang ketat untuk memastikan setiap kendaraan sampai di tangan konsumen dengan standar kualitas dan keamanan terbaik.”
Lengkapnya ekosistem kendaraan listrik Hyundai, dibuktikan lewat salah satu model unggulan, all-new Kona Electric. Model berjenis SUV (sport-utility vehicle) ini, sudah mengantongi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80%. Menjadikannya sebagai model yang benar-benar asli Indonesia.