Jakarta – Pangsa pasar kendaraan listrik hibrida (HEV = hybrid electric vehicle) di Indonesia semakin menguat. Jika pada tahun lalu market share mobil hibrida sebesar 5,4% dengan 54.179 unit, maka kontrbusinya sepanjang Januari hingga September 2024 telah mencapai 6,7% dengan 42.394 unit dari total penjualan mobil nasional.
HEV ditenagai oleh mesin pembakaran internal yang dikombinasikan dengan satu atau lebih motor listrik yang menggunakan energi dari baterai. HEV menggabungkan manfaat penghematan bahan bakar tinggi dan emisi knalpot rendah dengan tenaga dan jarak tempuh kendaraan konvensional.
Beragam model HEV saat ini tersedia. Meskipun HEV seringkali lebih mahal daripada kendaraan konvensional sejenis, beberapa biaya dapat diperoleh kembali melalui penghematan bahan bakar.
Pada HEV, tenaga ekstra yang disediakan oleh motor listrik dapat memungkinkan penggunaan mesin pembakaran yang lebih kecil. Baterai juga dapat memberi daya pada beban tambahan dan mengurangi putaran mesin saat kendaraan berhenti. Bersama-sama, fitur-fitur ini menghasilkan penghematan bahan bakar yang lebih baik tanpa mengorbankan performa.
Pengisian daya baterai HEV memang tidak bisa dihubungkan ke sumber listrik di luar kendaraan. Sebagai gantinya, kendaraan menggunakan pengereman regeneratif dan mesin pembakaran internal untuk mengisi daya baterai. Kendaraan menangkap energi yang biasanya hilang selama pengereman/deselerasi dengan menggunakan motor listrik sebagai generator dan menyimpan energi yang ditangkap dalam baterai.
Salah satu mobil hybrid yang beredar di Indonesia adalah Wuling Almaz RS Pro Hybrid. Dengan beragam fitur unggulan, SUV strong hybrid (hibrida kuat) ini menjadi salah satu mobil hibrida paling diminati.
Wuling Almaz RS Pro Hybrid diperkaya oleh Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang memanfaatkan sensor kamera canggih yang terbagi menjadi empat kategori, yakni Adaptive Cruise, Lane Recognition, Safe Distance & Braking Assistance, dan Automatic light.
Kategori Adaptive Cruise meliputi Adaptive Cruise Control (ACC), Bend Cruise Assistance (BCA), Traffic Jam Assistance (TJA) with lane-keeping function, dan Intelligent Cruise Assistance (ICA) with lane-keeping function.
Safe Distance Warning (SDW), Forward Collision Warning (FCW), Collision Mitigation System (CMS), Automatic Emergency Braking (AEB), dan Intelligent Hydraulic Braking Assistance (IHBA) yang terdapat dalam kategori Safe Distance & Braking Assistance.
Fitur Lane Departure Warning di kategori Lane Recognition pun senantiasa membantu pengguna untuk berkendara aman dalam lajurnya. Kemudian, kategori Automatic light ini mampu menyesuaikan secara otomatis ketinggian pancaran cahaya lampu utama.
Tidak hanya ADAS. Wuling Almaz RS Pro Hybrid dilengkapi dengan WIND (Wuling Indonesian Command), IoV (Internet of Vehicle), serta 360-Degree Camera.
Wuling menancapkan mesin 2.0L dan motor listrik 130 kW. Teknologi hibridanya menawarkan 3 mode yakni EV (listrik murni), Series Hybrid, dan Parallel Hybrid. Dengan begitu performa mobil menjadi lebih ‘nendang’ dan konsumsi bensin menjadi lebih efisien.
Edo, salah satu pemilik Wuling Almaz RS Pro mengungkapkan pengalamannya sejak tahun 2022.
“Tarikan mobil enak. Modelnya (desain) bagus. Harganya juga oke sudah dapat semua fitur,” ujar pria asal Semarang ini.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa mobilnya pernah menyelamatkan nyawa saya dari kecelakaan. ADAS-nya langsung merespon jadi mobil langsung berhenti.
Jika Anda tertarik Wuling Almaz RS Pro Hybrid, silakan lakukan test drive di dealer Wuling terdekat. Harga mobil ini RP 442 juta on-the-road Jakarta.
Sebagai informasi tambahan, di akhir tahun ini Wuling menghadirkan program promo Berani Lebih Bersama Wuling SUV yang terdiri dari Resale Value Guarantee sebesar 70% di tahun ketiga, dengan syarat perawatan rutin di bengkel resmi Wuling dan tidak adanya modifikasi pada kendaraan. Lalu, bebas biaya jasa perawatan hingga 8 tahun atau 100.000 km. Kemudian ada juga garansi seumur hidup untuk komponen inti hybrid. Seluruh program ini berlaku syarat dan ketentuan.