Jakarta – Setelah diperkenalkan pertama kali di hadapan media akhir April lalu di Sirkuit Sentul, Bogor, pada ajang Telkomsel IIMS 2019, Wuling Motors secara resmi meluncurkan Wuling Confero S ACT sebagai varian terbaru dari LMPV Wuling. Yang menjadi pembeda, Confero S ACT menawarkan pilihan transmisi manual yang bekerja secara otomatis. Manual tapi otomatis? Apa maksudnya?
Jadi, secara kasat mata Confero S ACT tampil sama seperti Confero bertansmisi manual dengan tuas transmisinya yang khas. Yang menarikcara kerjanya otomatis karena pengemudi tak perlu menginjak pedal kopling untuk memindahkan gear. ACT sejatinya adalah transmisi manual dengan cara kerja yang dibuat seperti transmisi otomatis berkat hadirnya e-clutch yang menggantikan peran kopling saat perpindahan gear. Kopling elektronik ini diatur sepenuhnya oleh ECU untuk menjaga perpindahan gear agar sesuai dengan kebutuhan ouput tenaga dan tentunya putaran mesin.
Begitu memasuki kabin, Anda akan mendapatkan hanya ada dua pedal di bagian bawah kemudi, yaitu pedal gas dan rem. Begitu berada di belakang kemudi, rasanya cukup janggal mengingat dengan kondisi tuas transmisi manual, secara naluri kaki kiri akan “mencari” pedal kopling. Namun kini, kaki kiri akan menganggur dan tersedia ruang kaki yang lebih kecil dibanding varian bertransmisi manual, karena lorong transmisi di bagian tengah kabin lebih lebar.
Untuk menyalakan mesin, Anda perlu menginjak pedal rem. Setelah itu, untuk memulai perjalanan, langsung gerakkan tuas transmisi ke gear 1 dan mobil langsung melaju dengan cukup halus, dan tanpa sentakan. Saat putaran mesin sudah cukup tinggi, Anda dapat langsung memindahkan tuas transmisi ke gear 2, dan perpindahan juga tak terasa. Jika gear tidak sesuai dengan kondisi jalan atau putaran mesin, akan ada pemberitahuan di MID berupa tanda panah ke atas ataupun ke bawah tepat disebelah indikator posisi gear.
Hal yang harus diperhatikan, Anda harus terus mengenali karakter transmisinya. Anda harus memiliki mindset bahwa Anda bahwa sedang mengendarai mobil manual, karena bagaimanapun Anda tetap harus aktif memindahkan gear sesuai dengan kondisi jalan yang dihadapi.
Selain itu, tanpa adanya kopling, Anda perlu memiliki trik untuk menghadapi tanjakan. Saat terjadi macet di tanjakan misalnya, Anda harus segera menarik rem tangan dan memposisikan gear ke posisi netral. Seperti halnya transmisi manual, jika anda memaksakan tetap berada di gear 1 dan menginjak gas untuk menahan posisi mobil, maka plat kopling akan mudah rusak. Pada Confero S ACT ini, peran rem tangan memang sangat penting.
Salah satu hal unik yang terdapat pada Confero S ACT ini juga adanya sensor yang mengingatkan Anda jika tuas transmisi terus dipegang oleh tangah Anda. Karena jika Anda tidak memindahkan posisi tangan di tuas transmisi setelah berpindah gear, akan muncul lampu peringatan berupa tanda gear kecil dan tanda seru di cluster meter yang menyala karena sensor membaca akan ada perpindahan gear dalam waktu dekat.
Jika Anda memang tidak ingin merasakan lelah akibat kemacetan saat mengendarai mobil bertransmisi manual, Confero S ACT memiliki jawabannya. Meski begitu, Anda perlu membiasakan diri dengan karakteristik yang ditawarkan LMPV Wuling tanpa kopling ini.