JAKARTA — Sepanjang tahun 2018, Pertamina berhasil melampaui target pencapaian operasional BBM Satu Harga. Dari target 67 titik, Pertamina telah mengoperasikan 69 titik BBM Satu Harga di daerah-daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di wilayah Indonesia.
Dengan begitu, sejak mendapat tugas BBM Satu Harga pada tahun 2017, Pertamina telah menjangkau total 123 titik BBM Satu Harga.
Berdasarkan Kep. Dirjen Migas No.09.K/10/DJM.O/2017 tanggal 23 Januari 2017, tentang Lokasi Tertentu Untuk Pendistribusian JBT & JBKP, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaga penyalur BBM Satu Harga di 150 titik selama 3 tahun dari 2017– 2019. Pada 2017 ditargetkan 54 lokasi, 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada 2019.
“Meski tahun 2018 target yang ditetapkan lebih banyak dibanding tahun 2017, dengan sinergi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, alhamdulillah, justru pencapainnya melebihi target,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito.
Operasional BBM Satu Harga, lanjut Adiatma, tersebar di seluruh wilayah 3T mulai dari Pulau Sumatera, Jawa – Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua. Titik BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, disusul Kalimantan (27 titik), Sumatera (24 titik), Nusa Tenggara (15 titik), Sulawesi (14 titik), Maluku (11 titik) dan Jawa – Bali (4 titik).
Pertamina menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan hingga pesawat Air Tracktor khusus pengangkut BBM.
BBM Satu Harga telah mendorong aktivitas perekonomian di daerah 3T, karena masyarakat semakin mudah mendapatkan akses BBM. Harga BBM di tiap pulau yang sebelumnya tinggi bekisar Rp 7.000,00 hingga Rp 100.000,00 per liter kini jauh menurun menjadi Rp 6.450 (Premium) dan Rp 5.150 (Solar).
Harga BBM di Pulau Sumatera dan Kalimantan sebelumnya berada di kisaran Rp 8.000,00 hingga Rp 40.000,00 per liter, di Maluku antara Rp 8.000,00 hingga Rp 17.000,00, Sulawesi antara Rp 8.000,00 hingga Rp 25.000,00, Nusa Tenggara antara Rp 8.000,00 hingga 9.500,00, serta tertinggi Papua antara Rp 15 ribu – Rp 100 ribu.
“BBM Satu Harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga-harga barang juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah semakin menggeliat, karena BBM adalah energi bagi pergerakan ekonomi masyarakat,” imbuh Adiatma.
Dia pun berharap pada 2019, Pertamina dapat melampaui target. [Itn]
Adapun 69 titik BBM Satu Harga yang sudah beroperasi pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
- Seimenggaris, Nunukan (9 Maret)
- Kec. Liang, Banggai Kep. (9 Maret)
- Banggai Tengah, Banggai Laut (16 April)
- Wawoni Barat, Kep. Konawe (11 Juni)
- Tagulandang, Kep. Sitaro (29 Juni)
- Distrik Prime, Lanny Jaya (6 April)
- Distrik Fayit, Asmat (2 Juli)
- Gido, Nias (26 Juli)
- Kep. Sula, Maluku Utara (31 Juli)
- Miangas, Kab. Kep. Talaud (30 Juli)
- Belantikan Raya, Lamandau (3 Agustus)
- Sungai Boh, Malinau (7 Agustus)
- Tolinggula, Gorontalo (27 Agustus)
- Wamena, Jayawijaya (27 AGustus)
- Sabu, Sabu Raijua (29 Agustus)
- Bintuni, Teluk Bintuni (30 Agustus)
- Katingan Kuala, Katingan Hulu (30 Agustus)
- Musi Banyuasin, Lalan (30 Agustus)
- Borong, Manggarai Timur (30 Agustus)
- Bokondini, Tolikara (30 Agustus)
- Essang, Kab. Kep. Talaud (4 September)
- Nanusa, Kab. Kep. Talaud (4 September)
- Bawolato, Kab. Nias (7 September)
- Sengah Temila, Landak (15 September)
- Moyohulu, Sumbawa (18 September)
- Wera, Bima (18 September)
- Praya Barat Daya, Lombok Tengah (18 September)
- Pototano, Sumbawa Barat (18 September)
- Labuan Badas, Sumbawa (18 September)
- Suoh, Lampung (20 September)
- Sokan, Melawi (20 September)
- Biatan, Berau (23 September)
- Loksado, Hulu Sungai Selatan ( 24 September)
- Kamipang, Katingan ( 16 September)
- Amanuban Selatan, Timor Tengah (26 September)
- Krayan Selatan, Nunukan (26 September)
- Satarmese, Manggarai (26 September)
- Ende Selatan, Ende (26 September)
- Lumbis, Nunukan (26 September)
- Ketungau Hulu, Sintang (26 September)
- Nibung, Musi Rawas Utara (26 September)
- Distrik Siret, Asmat (26 September)
- Daha Barat, Hulu Sungai Selatan (26 September)
- Tel. Merantai, Pelalawan (28 September)
- Sigi, Kulawi (28 September)
- Air Buaya, Buru (28 September)
- Teweh Timur, Gunung Purei (28 September)
- Gunung Purei, Barito Utara (29 September)
- Ibu Selatan, Halmahera Barat (30 September)
- Maba Selatan, Halmahera Timur (30 September)
- Aru Utara, Kep. Aru (30 September)
- Aifat, Maybrat (30 Spetember)
- Rikit Gaib, Gayo Lues ( 1 Oktober)
- Terangun, Gayo Lues ( 1 Oktober)
- Misool, Raja Ampat (2 Oktober)
- Hibala, Nias Utara (27 Oktober)
- Siberut Utara, Kep. Mentawai (27 Oktober)
- Sipora Selatan, Kep. Mentawai (27 Oktober)
- Kayan Selatan, Malinau (30 Oktober)
- Bolakme, Jayawijaya (31 Oktober)
- Pulau Banyak, Aceh Singkil (31 Oktober)
- Sitoli Ori, Nias Utara (5 November)
- Abenaho, Yalimo (27 November)
- Sangir Batanghari, Solok Selatan (30 November)
- Pulau Aru, Kep. Aru (30 November)
- Sangir Balai Janggo, Solok Selatan (30 November)
- Lunyuk, Sumbawa (1 Desember)
- Wermaktian, Maluku (13 Desember)
- Maybrat, Papua Barat (29 Desember)