BOGOR — BYD (Build Your Dreams) sukses menguasai 57% pangsa pasar mobil listrik di Indonesia. Penjualan mobil listrik BYD melebihi 47.300 unit dari Januari hingga November 2025.
BYD meyakini bahwa sektor EV akan semakin berperan sebagai penggerak baru yang menjaga industri tetap bertumbuh selaras dengan arah ubahan pada tahun yang akan datang.
“Perkembangan pasar EV di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan dinamika yang sangat positif dengan pertumbuhan di berbagai segmen yang bahkan melampaui prediksi awal. Menatap 2026, kami melihat perkembangan pasar otomotif Indonesia dengan optimisme, khususnya di segmen EV yang terus menunjukkan daya tahan dan potensi jangka panjang. Melalui kehadiran produk BYD dan DENZA di berbagai segmen, kami berupaya mengambil bagian dalam menjaga pergerakan industri otomotif nasional yang terus aktif, adaptif dan bertumbuh,” tambah Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.
BYD memandang pertumbuhan pasar NEV di Indonesia sebagai perjalanan bersama, bukan hanya dari sisi penjualan, tetapi juga dari bagaimana ekosistem pendukungnya terus diperkuat. Salah satu fokus utama adalah pengembangan jaringan nasional yang lebih merata. BYD secara bertahap akan terus memperluas jangkauan jaringan dan pusat layanan di berbagai wilayah, dengan tujuan mendekatkan pelayanan kepada pelanggan, menghadirkan pengalaman kepemilikan yang lebih baik dan nyaman, serta memastikan dukungan purna jual yang konsisten dari barat hingga timur Indonesia.
Selain dari sisi hilir, BYD juga berupaya memperkuat industri otomotif nasional melalui pengembangan industri lokal. Pembangunan fasilitas produksi BYD di Indonesia yang direncanakan mulai beroperasi pada 2026 diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekosistem EV nasional. Kehadiran pabrik BYD Indonesia tidak hanya ditujukan untuk menghadirkan kapasitas produksi dan efisiensi pasok yang lebih baik, tetapi juga untuk mendukung stabilitas ketersediaan kendaraan listrik bagi pasar domestik seiring meningkatnya permintaan.
Di masa depan, pengembangan industri lokal ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok nasional, membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pelaku industri, serta mendorong transfer pengetahuan dan teknologi untuk penguatan sumber daya manusia dan keterampilan yang lebih kompetitif dalam industri ini. Dengan demikian, pertumbuhan EV tidak akan berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari penguatan industri otomotif Indonesia secara lebih menyeluruh.
“Penguatan jaringan lokal ini menjadi elemen penting dalam membangun kepercayaan jangka panjang konsumen terhadap kendaraan listrik. Akses layanan yang mudah, ketersediaan suku cadang, dan dukungan teknis yang andal menjadi faktor yang semakin dipertimbangkan masyarakat dalam memilih EV sebagai kendaraan utama. BYD Indonesia melihat hal ini sebagai bagian dari tanggungjawab bersama dalam mendorong adopsi EV yang berkelanjutan,” ujar Luther Panjaitan, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia.
Untuk melengkapi upaya tersebut, BYD terus membangun rantai nilai bisnis yang terintegrasi melalui kolaborasi strategis dengan berbagai mitra, mulai dari perusahaan pembiayaan hingga penyedia layanan mobilitas dan juga ride-hailing untuk jangkauan yang lebih masif. Kolaborasi ini ditujukan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses kendaraan listrik, baik dari sisi pembiayaan, penggunaan, maupun layanan pendukung sehingga pengalaman beralih ke EV dapat berlangsung secara lebih inklusif dan terjangkau. ##
.
.

















