TANGERANG — Wuling Motors di GIIAS 2018 memamerkan dua model mobil display yang menarik minat para pengunjung untuk melihat dan mengenalnya lebih dekat: Wuling SUV dan Wuling E100 sebagai mobil listrik.
Mobil mungil E100 paling banyak menyita perhatian para pecinta otomotif. Banyak dari mereka mengabadikan momennya bersama mobil listrik pertama Wuling ini. Mungkin sebelumnya banyak penggemar otomotif telah mengenal mobil listrik lainnya. Meski demikian Wuling E100 tetap menarik.
Secara dimensional Wuling E100 memiliki panjang 2.488 mm, lebar 1.506 mm, tinggi 1.670 mm dan wheelbase 1.600 mm. Mobil listrik ini digerakan oleh tenaga dari baterai Lithium-ion yang bisa diisi ulang di power outlet 220 volt.
Motor listriknya mengeluarkan tenaga maksimal 29 kW dengan torsi 110 Nm. Mobil ini menawarkan kecepatan maksimal 100 kpj. Baterai berkapasitas 220 V bisa diisi penuh dalam waktu 9 jam (20% – 100%) dan mampu menempuh jarak 200 Km.
Mobil listrik ini terbilang memiliki akselerasi yang baik karena mampu melesat dari 0 ke 100 kpj dalam waktu 6,5 detik. Ia didukung transmisi otomatis, dengan tipe penggerak roda depan (FWD), tipe kemudi Electric Power Steering (EPS) menggunakan rem disc brake pada bagian depan dan belakang serta menggunakan ban 145/70 R12.
Sebagai mobil masa depan, Wuling E100 mendapat banyak fitur keselamatan di antaranya sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake force Distribution (EBD), Electronic Stability Control (ESC) dan ISOFIX.
Ia juga mengaplikasikan SRS Airbag, rear camera untuk membantu melihat kondisi belakang mobil saat mundur dan dilengkapi Rear Parking Sensor pada bumper belakang dengan meletakan 2 sonar untuk mendeteksi jaraknya dengan kendaraan lain.
Mobil E100 memang sudah dijual diCina dan beberapa negara lain dan kemungkinan bisa melantai di Indonesia tergantung dari kebijakan dan regulasi mobil listrik yang ditentukan oleh pemerintah untuk disesuikan dengan produk yang telah digunakan di negara asalnya. [Blues]