Jakarta — Jika Anda beranggapan mobil listrik mahal dan susah dijangkau atau dimiliki, maka itu tidak benar. Vinfast Indonesia punya solusi yang membuat harga mobil listrik menjadi jauh lebih terjangkau.
Pabrikan otomotif dari Vietnam ini datang ke Indonesia dengan banyak terobosan yang bertujuan untuk mempercepat transformasi dan memudahkan masyarakat Indonesia memiliki mobil listrik.
Pertama, Vinfast menjadi satu-satunya perusahaan otomotif yang berbisnis di Indonesia dengan program Battery Subscription (Langganan Baterai) untuk semua model yang dijual yakni VF 3, VF 5, VF e34, VF 6, dan VF 7.
Mulai 1 Agustus 2025, kebijakan ini memberikan para pelanggan dua pilihan yang fleksibel: membeli kendaraan termasuk baterai, atau membeli kendaraan dengan sistem berlangganan baterai (jarak tempuh tanpa batas). Jika Anda memutuskan berlangganan baterai maka harga mobil menjadi lebih lebih terjangkau.
Kita ambil contoh Vinfast VF 3. Jika Anda membeli mini SUV listrik ini dengan langganan baterai, maka harga mobil menjadi Rp 156 juta, di mana lebih hemat Rp 74 jutaan dibandingkan Anda membelinya termasuk baterai. Lalu, biaya langganan baterai pun sangat terjangkau Rp253 ribu.
Misalnya lagi Vinfast VF 6 (Eco dan Plus). Biaya langganan bulanan untuk kedua tipe hanya Rp650 ribu. Harga varian Eco menjadi Rp335 juta dan varian Plus Rp394 juta, masing-masing hemat Rp49,995 juta dan Rp45,6 juta.
Apa sih keuntungan yang akan didapatkan oleh para pelanggan dengan mengikuti program langganan baterai? Ya itu tadi, membuat harga mobil menjadi jauh lebih terjangkau. Bagi mereka yang membelinya secara kredit akan menyetor uang muka (down payment) lebih kecil dan cicilan lebih ringan. Sebagai gambaran, kredit Vinfast VF 3 via Sunindo Kookmin Best Finance, di mana Total Down Payment (TDP) Rp20 juta, tenor 36 bulan, maka cicilan hanya Rp4,971 jutaan.
Lalu, dalam kebijakan ini, VinFast bertanggungjawab penuh atas performa baterai, termasuk perawatan berkala, perbaikan, hingga penggantian baterai jika kapasitas pengisian turun di bawah 70%. So, para pelanggan tidak perlu khawatir soal penurunan performa baterai atau nilai jual kembali (resale value) yang selama ini menghantui mobil listrik.
“Kebijakan langganan baterai ini juga melengkapi berbagai program penjualan dan purnajual VinFast di Indonesia, termasuk: gratis pengisian daya di stasiun V-GREEN, bonus uang tunai dan aksesori, bunga kredit ringan, serta jaminan harga jual kembali hingga 90% setelah enam bulan dan 70% setelah 3 tahun,” kata Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia.
Terobosan kedua adalah jaringan pengisian baterai dari V-Green untuk para pelanggan Vinfast. Artinya Anda tidak perlu antri panjang yang penuh drama di SPKLU. Anda tinggal datangi stasiun pengisian V-Green.
V-Green Global Charging Station Development Company bersama Prime Group berencana membangun sekitar 100.000 charging station VinFast di Indonesia dalam tiga tahun ke depan dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai US$ 1,2 miliar. Saat ini sendiri lebih dari 1.500 stasiun V-Green telah beroperasi.
Sebagai informasi, V-Green dan Vinfast merupakan dua anak perusahaan Vingroup. Perusahaan dunia V-Green didirikan oleh Pham Nhat Vuong, Chairman of Vingroup Corporation dan pendiri VinFast, pada tahun 2024.
Inovasi ketiga, sebagai new kid on the block, Vinfast pun beri masyarakat Indonesia kesempatan lebih luas untuk merasakan bagaimana kendaraan listrik dapat mengubah gaya hidup bermobilitas yang lebih ramah lingkungan, yakni melalui Green SM, layanan taksi yang sudah beroperasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Makassar.
Last but not least, ini yang sangat penting. Vinfast sedang membangun pabrik perakitan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ini merupakan angkah strategis Perusahaan dalam menegaskan komitmen mereka untuk memperluas kehadirannya dan mendukung industri kendaraan listrik yang sedang berkembang di Indonesia.
Pabrik perakitan juga merupakan upaya VinFast menuju salah satu pasar kendaraan listrik paling menjanjikan di Asia Tenggara yang diperkirakan akan menyerap ribuan lapangan kerja lokal, meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat lokal.
Pabrik Vinfast dibangun dengan investasi awal sekitar USD 200 juta, dan akan beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebanyak 50.000 kendaraan dan mencakup beberapa area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop dan area pengujian, dan lain-lain.
VinFast menjadwalkan pabrik ini mulai beroperasi pada Kuartal IV 2025 dan akan memproduksi model e-SUV versi kemudi kanan, termasuk seri VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 untuk pasar Indonesia.
Secara bersamaan Vinfast terus memperluas jaringan penjualan dan bengkel resmi, serta bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan pembiayaan.
Finally, tidak berlebihan jika kami mengatakan Vinfast menjadi satu-satunya pemain otomotif di Indonesia yang memiliki ekosistem lengkap. I think this can't be argued. ##

















