Jakarta – Sebagai model entry-level Vespa di Indonesia, Vespa LX dibekali dengan mesin berkubikasi 150cc, lebih besar dibanding generasi terdahulu. Kehadirannya, menjadi jawaban atas setiap masukan dari para konsumen setia merek otomotif legendaris Italia ini.
Menggendong mesin 25cc lebih besar ketimbang pendahulunya, Vespa LX 150 tetap benamkan teknologi i-get (Italian Green Experience Technology) yang dikenal ramah lingkungan, dan efisien mengonsumsi bahan bakar. Perubahan, terletak pada diameter silindernya yang dibuat lebih besar. Tadinya 52 mm, menjadi 58 mm.
Bagi Irvan Henrianto selaku Technical Training Manager PT Piaggio Indonesia, ubahan Vespa LX 150 di sektor mesin lebih dari sekadar memperbesar diameter silinder. Ada komponen-komponen lain yang diganti agar skutik ini dapat menjawab setiap keinginan konsumennya.
“Beberapa sih yang berbeda. Yang pertama pada sistem injeksinya menggunakan model terkini, lalu bore and stroke-nya itu lebih besar borenya, sementara strokenya tetap. Alhasil, torsinya cukup meningkat,” kata Irvan, saat ditemui di sebuah Mall Jakarta Selatan, (7/10).
Lebih lanjut Irvan menambahkan, bahwa Vespa LX 150 juga menggunakan komponen throttle body yang berbeda, lalu ECU (Electronic Control Unit) dengan mapping yang berbeda, voltase regulator juga dibuat berbeda.
Jika dibandingkan dengan model berkubikasi 125cc, Vespa LX 150 memang memiliki tenaga yang cukup mumpuni sebagai kendaraan perkotaan. Mesin berkubikasi riil 154,8cc tersebut, sanggup memuntahkan tenaga 9,2 kW berikut torsi mencapai 12,4 Nm. Sementara model terdahulu hanya menghasilkan 7,6 kW dengan torsi 10,2 Nm.
Dengan kubikasi mesin lebih besar, membuat Vespa LX 150 bahkan memiliki tenaga lebih besar dibanding model Primavera dan Sprint yang hanya mencapai 8,9 kW. Padahal, mereka sama-sama menggendong mesin yang serupa. Tapi untuk urusan torsi, skutik entry-level ini lebih kecil, karena Primavera dan Sprint mampu meraih 12,7 Nm.
“Memang kalau secara mesin mirip. Kalau dari spesifikasi, torsi dan powernya berbeda dikarenakan ada beberapa komponen yang memang serupa dengan Primavera dan Sprint 150. Tetapi, ada yang dedicated untuk LX 150 itu sendiri, sehingga menyebabkan perbedaan power dan torsi antara Primavera dan Sprint dengan LX 150,” lanjut Irvan.
Irvan melanjutkan, penyebab lain mengapa tenaga Vespa LX 150 lebih besar ketimbang Primavera dan Sprint adalah lantara model entry-level ini dimensinya tidak berubah, alias sama dengan LX 125 yang memiliki panjang 1.770 mm, lebar 705 mm, dan jarak sumbu roda 1.280 mm.
“Kalau kita melihat data spesifikasi, secara power memang LX lebih kencang berdasar power to weight rationya. Dengan bobot yang kecil dengan cc yang sama itu powernya lebih besar. Tapi secara torsinya, Primavera dan Sprint jika dikomparasi dengan LX itu lebih tinggi. Jadi dikembalikan ke customer kami, apakah memang mencari powernya atau torsinya,” tambahnya
Belum lagi, ada beberapa fitur mumpuni yang tak dimiliki oleh skutik yang hadir di Indonesia sejak 2011 silam ini. Contohnya seperti sistem pengereman ABS single channel, yang menjadi perangkat keamanan tambahan di model Primavera dan Sprint.
“Fitur dan teknologinya masih sama, yaitu non-ABS. Sementara untuk Primavera itu sudah ada ABS single channel. Jadi menambah pilihan. Mau yang sistem keselamatannya lebih, pilih Primavera atau Sprint, kalau mau yang dinamis atau yang ringan, pilih LX,” pungkas Irvan.
Lalu berapa harga Vespa LX 150? PT Piaggio Indonesia melepasnya dengan harga Rp 46,5 juta on-the-road Jakarta.
Untuk menyambut kehadirannya, PT Piaggio Indonesia menggelar pameran di Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan. Model ini dikencani oleh beberapa model lainnya. ##