TANGERANG — Toyota menampilkan Multipathway Strategy mereka di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Kendaraan-kendaraan hybrid electric vehicle, BEV, FCEV dan energi alternatif terbarukan ambil bagian di pameran.
Dengan strategi itu Toyota berupaya meningkatkan kontribusi masyarakat menuju carbon neutrality lewat kehadiran beragam solusi mobilitas ramah lingkungan.
Teknologi elektrifikasi yang dibawa oleh Toyota terdiri dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Termasuk juga model-model yang telah diproduksi secara lokal seperti Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV.
Lebih dari itu, Toyota turut memajang Flexy Fuel Vehicle (FFV) yang sanggup memakai energi alternatif terbarukan, beserta deretan konversi mobil niaga serbaguna Hilux Rangga, dan GAZOO Racing (GR) family.
“Sesuai Indonesia Net Zero Emission (NZE) Roadmap, Toyota memamerkan teknologi ramah lingkungan lengkap di event GAIKINDO Jakarta Auto Show 2024. Toyota memajang FCEV berbahan bakar hidrogen murni yang zero emission, untuk memperluas support terhadap upaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan, bersama pengembangan FFV dalam mendukung mobilitas rendah emisi dengan memanfaatkan energi alternatif biofuel,” jelas President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda.
Untuk pertama kalinya Toyota memamerkan Toyota Mirai generasi kedua di Indonesia. Toyota Mirai merupakan FCEV yang menggunakan hidrogen murni sebagai sumber energi penggerak motor listrik sehingga dipastikan nol emisi hanya berupa air murni, serta senyap khas mobil listrik. Teknologi ini dapat ikut dimanfaatkan oleh moda transportasi lain, termasuk sumber energi untuk industri, perusahaan, dan rumah tangga.
FCEV menggunakan sumber energi terbarukan yang tersedia luas di alam yang dapat diolah menjadi gas hidrogen. Dengan segala keunggulannya, FCEV menjadi salah satu opsi mobility solution masa depan di Indonesia. Berlimpahnya sumber daya alam untuk memproduksi gas hidrogen, memberikan kesempatan untuk ikut mengurangi pemakaian BBM fosil.
Toyota Kijang Innova Zenix HEV FFV sebagai Flexy Fuel Vehicle yang menggabungkan teknologi hybrid dengan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mempercepat pengurangan emisi lewat berbagai cara. Selain Hybrid, Fortuner FFV juga hadir memperluas pilihan model bermesin pembakaran internal (ICE) yang dapat menggunakan etanol sebagai upaya mengurangi konsumsi BBM fosil.
Salah satu strategi optimalisasi potensi EBT di Indonesia yakni melalui inisiatif program bioetanol. Bioetanol dapat dihasilkan dari tanaman tebu, sorgum, jagung, singkong, dan sebagainya tergantung pada ketersediaan sumber daya di negara setempat. Sehingga tidak hanya menekan emisi saja, namun peningkatan penggunaan tanaman-tanaman tersebut akan membantu kesejahteraan para petani Indonesia.
“Etanol menjadi bahan bakar masa depan yang dapat membangun positive cycle, dengan peningkatan penggunaan bioetanol menggunakan tanaman yang diolah oleh para petani. Tidak hanya membantu pertumbuhan ekonomi, namun juga berkontribusi bagi kesejahteraan petani Indonesia melalui positive cycle yang terbentuk, di mana bertujuan menciptakan keseimbangan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan di masa depan,” ungkap Vice President Director PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia, Bob Azam. ##