BEIJING — Toyota Motor Corporation (TMC) turut mewarnai Beijing International Automotive Exhibition 2024 dengan meluncurkan 2 model: Toyota bZ3C dan Toyota bZ3X. Keduanya merupakan mobil listrik murni.
Toyota BZ3X dikembangkan bersama oleh Toyota, Guangzhou Automobile Group, GAC Toyota Motor Corporation., dan IEM by TOYOTA (Intelligent ElectroMobility R&D Center by TOYOTA). BEV tipe SUV yang berorientasi keluarga ini menawarkan ruang interior yang luas berdasarkan konsep penyediaan mobile “Cozy Home”.
Sementara Toyota bZ3C dikembangkan bersama oleh Toyota, BYD TOYOTA EV TECHNOLOGY CO., LTD., FAW Toyota Motor Co., Ltd., dan Intelligent ElectroMobility R&D Center by TOYOTA. Didesain dengan konsep “Reboot”, crossover BEV dinamis dan bergaya khas ini berfokus pada fitur-fitur yang menciptakan ruang pribadi menyenangkan bagi para pelanggan Generasi Z lebih muda.
Kedua model dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi terkini dan kokpit cerdas, menghadirkan berkendara yang aman dan nyaman serta nilai pengalaman baru.
“BEV (Battery Electric Vehicle) seperti apa yang dapat membuat para pelanggan kami di Tiongkok tersenyum? Bekerjasama dengan mitra-mitra kami di Tiongkok, pencarian ini membawa kami ke Toyota bZ3C dan Toyota bZ3X.” Kedua model yang diluncurkan sebagai mobil konsep di Auto Shanghai 2023 telah ditingkatkan untuk produksi massal. Toyota berencana untuk mulai menjual keduanya di China dalam waktu satu tahun,” Executive Vice President and Chief Technology Officer Hiroki Nakajima.
Otobisnis menyakini dua model tersebut menggunakan Blade Battery dari BYD. Baterai Blade telah dikembangkan oleh BYD selama beberapa tahun terakhir. Sel-sel tunggal disusun bersama dalam sebuah susunan dan kemudian dimasukkan ke dalam paket baterai. Karena struktur paket baterainya yang dioptimalkan, pemanfaatan ruang paket baterai meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan baterai blok litium besi fosfat konvensional.
Saat menjalani uji penetrasi paku, Blade Battery tidak mengeluarkan asap atau api setelah ditembus, dan suhu permukaannya hanya mencapai 30° hingga 60°C. Dalam kondisi yang sama, baterai litium terner melebihi 500°C dan terbakar hebat, dan meski baterai blok litium besi fosfat konvensional tidak mengeluarkan api atau asap secara terbuka, suhu permukaannya mencapai suhu berbahaya 200° hingga 400°C. Hal ini berarti kendaraan listrik yang dilengkapi dengan Blade Battery akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terbakar – meski dalam keadaan rusak parah.
Blade Battery juga lulus kondisi pengujian ekstrem lainnya, seperti dihancurkan, dibengkokkan, dipanaskan dalam tungku hingga 300°C, dan diisi daya berlebih sebesar 260%. Tak satu pun dari hal ini mengakibatkan kebakaran atau ledakan. ##