JAKARTA – Sepanjang tahun kalender 2017, PT NGK Busi Indonesia mengungkapkan telah memproduksi 65 juta buah busi. Hal ini sekaligus mencatatkan kenaikan 10 juta buah busi berbanding tahun 2016.
NGK Busi Indonesia menjelaskan angka tersebut sekaligus aftermarket OES dan OEM. Share yang alami peningkatan tajam adalah dari empat roda, dari tahun 2016 hanya di angka 30%, tahun 2017 sudah tembus di angka 45%, sementara untuk motor mencapai 70%.
Pencapaian penjualan busi NGK Iridium dan Platinum di tahun 2017 juga meningkat mencapai 13-15% dan itu belum termasuk dengan busi spesial untuk OES ataupun OEM.
Selain itu strategi program “Ganti Busi NGK Gratis” bertepatan dengan hari jadi 40 tahun NGK Busi Indonesia yang digelar tahun lalu menjadi pemicu banyak permintaan.
“Kita temui saat penggantian busi, ternyata sekitar 70 persen lebih pengguna motor menggunakan merek busi lain. Efek baiknya, ketika kami melakukan program ganti busi NGK gratis di kawasan Pantura, permintaan di kawasan Jawa Barat langsung meningkat. Padahal sebelumnya wilayah tersebut dikuasai kompetitor,” ujar Aftermarket Sales Manager NGK Busi Indonesia, AB Andra S.
“Kami memang tak menampik bahwa kompetitor berani memberikan keuntungan lebih besar, sehingga busi NGK bukan menjadi pilihan pertama untuk ditawarkan bengkel kepada konsumen. Selain itu melalui komunitas ataupun end user kita terus berusaha memberikan edukasi tentang keunggulan busi NGK,” tambahnya.
Andra meyakini bahwa NGK sangat besar pasarnya di pulau Jawa, diikuti Sumatera dan Kalimantan. “Selain di Jawa, program ganti Busi NGK Gratis bisa juga digelar di kota-kota tersebut. Selain itu kita juga tengah mengembangkan NGK di wilayah timur Indonesia. Setidaknya sudah ada tiga distributor yang juga akan memasarkan NGK di Papua hingga Manokwari.” [KC]