PURWAKARTA — Polytron telah memulai proses produksi massal pertama Polytron G3+ dan Polytron G3 secara semi-knocked down (SKD) di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat. Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan investasi di fasilitas tersebut.
Investasi Polytron berupa Dyno Test yang digunakan untuk kendaraan FWD, RWD, hingga AWD dengan pengaturan wheelbase fleksibel. Fitur real-time battery temperature monitoring turut diterapkan selama proses performance test untuk memastikan performa dan keamanan kendaraan optimal sejak awal.
Polytron juga menghadirkan tahapan Electric Safety Test dengan jumlah paling banyak secara berlapis di seluruh proses produksi. Terdapat empat titik pengujian utama yang dilakukan secara berurutan untuk memastikan kualitas dan keamanan kendaraan:
- Setelah pemasangan baterai,
- Setelah proses perakitan,
- Setelah rain and water leak test,
- Serta pada tahap akhir Pre Delivery Center (PDC) sebelum kendaraan dikirimkan ke konsumen
Chief Executive Officer Polytron, Harionomenyampaikan “Seluruh proses ketat ini menunjukkan komitmen penuh Polytron terhadap standar keamanan, kualitas produksi, dan kepuasan pelanggan yang merupakan bentuk implementasi visi meningkatkan pengalaman konsumen melalui teknologi, servis, dan produk.”
Tak berhenti sampai di situ, Polytron juga berinvestasi dalam jalur perakitan khusus seperti Vacuum Filling Machines (untuk pengisian brake oil, refrigerant, coolant), Dynamic Performance Test Equipment, Safety Testing Equipment, hingga ADAS Calibration Equipment yang sudah full automatic sehingga lebih cepat prosesnya, memastikan kendaraan memenuhi standar keselamatan berkendara masa kini. Dengan seluruh kesiapan fasilitas ini, kapasitas produksi Polytron di fasilitas PT Handal Indonesia Motor dapat mencapai kemampuan maksimal hingga 30.000 unit per tahun.
Polytron G3+ dan Polytron G3 menawarkan fleksibilitas kepemilikan kendaraan listrik melalui dua skema pilihan. Konsumen dapat memilih skema Buy to Own, dengan pembelian unit beserta baterai lengkap dengan garansi baterai 8 tahun atau 180.000 km, garansi kendaraan 5 tahun atau 150.000 km, serta jaminan resale value sebesar 70% dalam 3 tahun.
Bagi para konsumen yang ingin menekan biaya akuisisi awal, perusahaan menghadirkan skema Battery-as-a-Service (BaaS). Ini memungkinkan para konsumen membeli mobil listrik tanpa harus membeli baterai di awal. Melalui skema BaaS ini, para konsumen mendapatkan lifetime battery warranty selama masa sewa, menjadikan kepemilikan mobil listrik lebih fleksibel, terjangkau, dan worry-free. ##