BOGOR — Setelah dipasarkannya BBM (Bahan Bakar Minyak) berkualitas setara Euro 4 mulai Mei 2018, maka Pertamina menargetkan bisa memproduksi dan menjual BBM Euro 5 dalam 5-7 tahun ke depan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Arya Dwi Paramita, external communication manager PT Pertamina, di sela acara Bro Ringo (Obrolan Ringan Otomotif) FORWOT, di Bogor, kemarin (26/3).
“Kami terus memodernisasi kilang (Refinery Development Masterplan Program/RDMP) dan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR). Dengan program ini, dalam 5 hingga 7 tahun ke depan Pertamina menargetkan bisa memproduksikan BBM berkualitas dan ramah lingkungan standar Euro 5,” katanya
Saat ini, sejumlah kilang minyak Pertamina di Balikpapan, Balongan dan Cilacap sedang disiapkan untuk menghasilkan produk BBM berkualitas tinggi berupa Pertamina Dex, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Kembali ke BBM setara Euro 4, akan diberlakukan secara bertahap dan mulai Mei 2018 akan dipasarkan di sejumlah daerah di Indonesia yaitu Jabodetabek, Palembang, Surabaya, Jogjakarta, Banyuwangi, Bali, Bandung dan Labuan Bajo.
Saat ini Pertamina menjual BBM berkualitas dan ramah lingkungan non-subsidi Pertamax series (Pertamax dan Pertamax Turbo) serta Pertamina Dex diesel.
Menurut Arya, jika mobil mengonsumsi Pertamax series akan lebih irit BBM dan tentunya lebih ramah lingkungan. Hal ini berkaitan dengan 3 keunggulan yang ditawarkan yaitu:
- fungsi detergensi untuk membersihkan deposit sulfur di dalam mesin
- sifat demulsifier untuk menghindari kandungan air dalam BBM
- corrosion inhibitor untuk mencegah karat mesin.
“Mesin jadi lebih bersin dan umurnya lebih panjang, dan yang pasti suaranya halus tidak ada knocking (ngelitik),” tambahnya.
Pemberlakuan BBM Euro 4 didasarkan Peraturan Menteri (Permen) KLHK No 20 tahun 2017 tentang BAKU MUTU EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR TIPE BARU KATEGORI M, KATEGORI N, DAN KATEGORI O. [Yud]