KOSAI — Bagi Toyota, teknologi sel bahan bakar hidrogen (fuel cell hydrogen) bukanlah hal baru. Mereka memposisikan hidrogen sebagai bahan bakar penting dalam upayanya untuk mengurangi emisi CO2 dengan tujuan mencapai netralitas karbon.
Toyota bekerjasama dengan banyak mitra di berbagai industri di bidang produksi, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaan hidrogen untuk mempromosikan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV), termasuk mobil penumpang, truk dan bus penumpang, serta produk-produk FC, termasuk pengembangan dan demonstrasi pengoperasian generator stasioner FC.
Penelitian mereka dalam pengembangan sel bahan bakar hidrogen sudah ada sejak tahun 1992. Pada Oktober 1996, Toyota meluncurkan FCEV-1 berbasis Toyota RAV4 generasi pertama diluncurkan. Ini merupakan mobil konsep sel bahan bakar Toyota yang pertama. Awalnya dilengkapi dengan unit penyimpanan paduan penyerap hidrogen, konsep ini dikembangkan lebih lanjut pada tahun 1997 ketika FCEV-2 hadir, dan dilengkapi dengan reformer yang mengekstraksi hidrogen dari metanol.
Setelah dua model tersebut, Toyota terus mengembangkannya hingga produk yang paling terkenal adalah Toyota Mirai. Generasi terbaru Toyota Mirai diluncurkan pada tahun 2021.

Awal Oktober 2024, Masamichi Okada, President and Representative Director Toyota Battery Co., Ltd., menyatakan ingin menjajaki semua kemungkinan cara untuk mendukung komitmen Toyota dalam mengembangkan kendaraan bermesin hidrogen.
“Tak perlu dikatakan lagi bahwa kami akan berkontribusi pada strategi multijalur (multipathway) dengan baterai untuk HEV (kendaraan listrik hibrida), PHEV (kendaraan listrik hibrida plug-in), dan BEV (kendaraan listrik baterai), serta baterai sekunder untuk kendaraan sel bahan bakar (fuel cell vehicle). Selain itu, kami ingin mengeksplorasi semua cara yang memungkinkan untuk mendukung komitmen Toyota dalam mengembangkan kendaraan bermesin hidrogen, termasuk potensi baterai untuk memperpanjang jarak jelajah atau mengurangi ukuran tangki bahan bakar,” ujar Masamichi Okada.
Komitmen Toyota dalam mengembangkan teknologi sel bahan bakar hidrogen dan produk-produk yang berhubungan dengannya memang tak perlu diragukan lagi. Sejumlah langkah telah ditempuhnya seperti menggandeng BMW Group, mendirikan Pusat Hidrogen Amerika Utara (H2HQ), Hydrogen Factory Europe, dan lain-lain.
Sebagai informasi tambahan, pada awal Maret 2024, Toyota mengenalkan Toyota Battery sebagai nama baru dari Primearth EV Energy Co., Ltd. (PEVE). PEVE berawal dari usaha patungan antara Toyota dengan Panasonic bernama Panasonic EV Energy Co. Ltd. (komposisi saham Toyota 40% dan Panasonic 60%) yang didirikan pada Desember 1996. Mulai Juni 2010, Panasonic EV Energy berubah menjadi PEVE dengan komposisi saham Toyota 80,5% dan sisanya Panasonic. ##