BANGKOK — Demam kendaraan listrik melanda di ASEAN, Afrika Utara dan Selatan, Australia dan Timur Tengah. Baru-baru ini Ford Motor Company (FMC) mengungkapkan bahwa hampir semua pengendara di kawasan-kawasan tersebut mempertimbangkan untuk membeli kendaraan berlistrik (electrified vehicle).
Menariknya, berdasarkan survei multipasar terbaru yang dilakukan oleh Ford Motor Company, sebagian besar lebih memilih teknologi hibrida (hybrid). Kendaraan berlistrik mengacu pada kendaraan listrik hibrida (hybrid electric vehicle = HEV), kendaraan listrik hibrida ringan (mild hybrid electric vehicle = MHEV), kendaraan listrik hibrida plug-in (plug-in hybrid electric vehicle) PHEV), dan kendaraan listrik baterai (battery electric vehicle = BEV)
“Kami menugaskan penelitian ini agar kami dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya dipikirkan pelanggan di belahan dunia kami tentang kendaraan berlistrik. Apa yang menarik bagi mereka, apa yang membuat mereka khawatir, apa yang akan mendorong mereka untuk atau menghentikan mereka membeli kendaraan brtlistrik,” kata Kay Hart, presiden Ford International Markets Group (IMG), yang terdiri dari pasar Australia dan Selandia Baru, ASEAN, Afrika Utara dan Selatan, serta Timur Tengah.
“Penelitian multipasar ini menyoroti bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang kendaraan berlistrik, mengatasi masalah tentang biaya, jarak tempuh, dan infrastruktur, serta mempromosikan manfaat mobilitas listrik,” imbuh Hart.
Penelitian kendaraan listrik Ford mengungkapkan bahwa orang-orang di berbagai negara sangat tertarik dengan kendaraan berlistrik dan mendukung bisnis yang menggunakannya, tetapi masih ada masalah seputar hal-hal seperti infrastruktur pengisian daya dan umur baterai.
Trend utama yang terungkap dari penelitian ini meliputi:
- Keakraban dengan kendaraan-kendaraan listrik murni (BEV): Dua pertiga responden mengklasifikasikan BEV sebagai kendaraan yang ‘menyenangkan untuk dikendarai’, ‘keren’, ‘sportif’, dan bahkan ‘mudah dimiliki’. Dua pertiga responden mengatakan bahwa opini mereka tentang BEV telah menjadi lebih positif dalam 12 bulan terakhir, dengan menyatakan bahwa manfaat lingkungan adalah pendorong utama perubahan opini ini. Hampir 50 persen responden mengatakan bahwa mereka pernah mengendarai BEV sementara 35 persen mengatakan bahwa mereka pernah mengendarainya
- Jenis kendaraan berlistrik yang disukai: Semua pasar yang disurvei, kecuali Thailand, memilih mobil hybrid sebagai pilihan utama mereka ‘jika biaya bukan masalah’, diikuti oleh kendaraan listrik hibrida plug-in dan kemudian kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV)
- Kesan pertama: Sebagian besar orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka ‘lebih mungkin’ untuk berkencan dengan seseorang yang mengendarai kendaraan listrik. Lebih dari tiga perempat responden di Afrika Selatan, Thailand, Filipina, Vietnam, dan UEA akan memilih kendaraan listrik daripada kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE)untuk memberikan kesan pertama yang baik; hanya 57 persen dan 48 persen warga Australia dan Selandia Baru, masing-masing, yang akan melakukan hal sama
- Sentimen positif: Lebih dari separuh responden menggambarkan pemilik kendaraan listrik sebagai orang-orang sadar lingkungan, berpikiran maju, dan paham teknologi. Enam puluh satu persen responden dari semua pasar yang disurvei menganggap diri mereka sebagai tipe orang-orang yang akan membeli kendaraan listrik
- Kendaraan berlistrik dalam kehidupan sehari-hari: Sebagian besar orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka ‘lebih mungkin' menggunakan kendaraan listrik untuk menyediakan layanan pengiriman bahan makanan dan berbagi tumpangan (ride sharing). Dan mayoritas di semua negara mengatakan bahwa mereka lebih suka menggunakan kendaraan listrik untuk perjalanan sehari-hari mereka
- Biaya listrik: Sementara sebagian besar responden setuju bahwa kendaraan listrik akan menghemat uang mereka karena mereka tidak membayar bensin, Australia menentang trend tersebut dengan 60 persen percaya bahwa pengisian daya kendaraan listrik di rumah akan memiliki dampak sama pada tagihan listrik mereka seperti mengisi bensin ke dalam kendaraan dengan mesin pembakaran internal
- Pengisian daya: Sebagian besar responden menyebutkan stasiun pengisian daya sebagai pilihan utama untuk lokasi pengisian daya umum, diikuti oleh supermarket atau pusat perbelanjaan, lalu gedung perkantoran
- Masalah infrastruktur: Responden di mana-mana mengungkapkan kurangnya kesadaran akan stasiun pengisian daya umum di dekat rumah mereka. Empat puluh lima persen responden Afrika Selatan mengatakan mereka tidak mengetahui adanya stasiun pengisian daya dalam jarak 20 kilometer dari rumah mereka, sementara pusat perbelanjaan menempati peringkat tertinggi sebagai pilihan utama untuk lokasi pengisian daya
- Kemampuan yang menantang: Kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel lebih disukai untuk kondisi ekstrem, penarik (twoing), dan berkendara di luar jalan raya. Namun, sebagian besar responden mengatakan mereka akan lebih cenderung membeli kendaraan berlistrik jika kendaraan tersebut menawarkan kemampuan penarik dan berkendara di luar jalan raya yang lebih baik. Beberapa responden khawatir BEV tidak dapat membawa barang bawaan/muatan sebanyak kendaraan setara dengan mesin pembakaran internal
- Hambatan untuk membeli: Lebih dari tiga perempat responden percaya kendaraan listrik (BEV) sama amannya dalam tabrakan seperti kendaraan dengan mesin pembakaran internal. Namun, lebih dari seperempat responden percaya bahwa BEV tidak berjalan dengan baik pada suhu ekstrem, sementara jumlah yang sama percaya bahwa stasiun pengisian daya dapat rusak pada suhu ekstrem. Sejumlah responden juga mengatakan bahwa mereka akan ‘lebih mungkin' membeli BEV ketika jarak tempuh baterai meningkat, perawatan jangka panjang menjadi lebih murah, dan infrastruktur pengisian daya membaik. Masa pakai baterai juga sebagai salah satu perhatian utama.
“Ford berkomitmen untuk menawarkan pilihan mesin yang diinginkan masyarakat. Seiring dengan semakin banyaknya kendaraan berlistrik yang kami luncurkan di berbagai negara, penelitian ini membantu kami memahami dan mengatasi berbagai masalah konsumen,” kata Hart.
“Dari Ford Mach-E hingga Ford Escape PHEV dan Ford E-Transit serta Ford Ranger PHEV yang akan segera hadir, Ford menawarkan berbagai kendaraan listrik, baik yang mengutamakan performa, ramah keluarga, maupun pekerja keras.” ##