SEOUL – Hyundai Motor Company mengabarkan penjualan wholesale selama Q1 2020 mengalami penurunan di dunia. Hal ini disebabkan pandemic Covid-19 yang menyebabkan sejumlah pabrik Hyundai tutup dan melemahkan permintaan.
Penjualan wholesale Hyundai sepanjang Januari-Februari-Maret 2020 turun 11,6% menjadi 903.371 unit padahal pada Q1 2019 1.021.391 unit. Total penjualan di pasar selain Korea turun 11,1% menjadi 744.310 unit dan penjualan di Korea turun 13,5% menjadi 159.061 unit.
Namun, pendapatan penjualan mencatat pertumbuhan positif yang dipimpin oleh bauran produk yang telah ditingkatkan dan lingkungan mata uang yang menguntungkan. Pendapatan kuartal pertama 2020 naik menjadi KRW 25,32 triliun dibandingkan dengan KRW 23,99 triliun setahun sebelumnya, didukung oleh bauran produk yang lebih kuat dengan penjualan SUV dan model mewah Genesis. Won Korea yang lebih lemah terhadap dolar AS mengimbangi penurunan volume penjualan global.
Laba operasional meningkat menjadi KRW 863,8 miliar dari KRW 824,9 miliar dibantu oleh keuntungan satu-kali sekitar KRW 100 miliar dari transaksi terkait dengan usaha patungan mengemudi otonom yang dibentuk pada kuartal terakhir 2019 antara Hyundai Motor Group dan Aptiv.
Laba bersih mencapai KRW 552,7 miliar, turun 42,1 persen dari KRW 953,8 miliar tahun sebelumnya karena memburuknya laba di perusahaan afiliasi serta biaya terkait mata uang asing.
Perusahaan menghadapi melemahnya profitabilitas pada kuartal kedua 2020 karena dampak COVID-19 terus mengurangi permintaan mobil di seluruh dunia di tengah ekonomi global yang lesu. Peningkatan volatilitas harga minyak internasional juga dapat memperlambat permintaan, yang selanjutnya mengaburkan prospek bisnis.
Sementara meninjau berbagai skenario tentang permintaan masa depan dan lingkungan penjualan, Hyundai Motor berencana untuk meningkatkan daya saing produknya dengan model-model baru yang kuat di pasar Korea, di mana permintaan mobil tetap relatif stabil. Perusahaan juga akan bekerja untuk mengoptimalkan inventaris dan tingkat insentif dan memperluas pasokan model baru termasuk SUV untuk pasar luar negeri.
Perusahaan ini menerapkan berbagai skema untuk menjaga pelanggannya, seperti memperpanjang masa garansi, meluncurkan model-model baru secara online dan memperkenalkan lebih banyak saluran yang tidak dihubungi untuk penjualan kendaraan.
Meskipun lingkungan bisnis yang tidak pasti, Hyundai Motor terus mempercepat transisinya menjadi Penyedia Solusi Mobilitas Cerdas dan mengamankan posisinya sebagai pengubah permainan di industri mobilitas masa depan. Perusahaan meningkatkan upaya penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan kendaraan ramah lingkungan yang lebih kompetitif di era elektrifikasi dan teknologi mutakhir. [Itn]