WUHU — Posisi Toyota sebagai pemimpin di segmen mobil hybrid semakin terancam. Bulan lalu, Chery menargetkan dirinya sebagai merek hybrid nomor satu dunia.
Chery akan memanfaatkan jaringan penelitian dan pengembangan (R&D) global yang komprehensif, dengan strategi ‘redundansi teknologi'. Pendekatan ini lebih dari sekadar ekspansi kuantitatif; pendekatan ini menandai dimulainya transformasi kualitatif yang didorong oleh integrasi sumber-sumber daya teknologi global.
Pendekatan sistematis terhadap inovasi dan pengalokasian sumber daya global sangat penting untuk mencapai tujuan strategis ini. Selama fase R&D, metode teknis canggih digunakan untuk menganalisis setiap aspek kendaraan. Dalam fase pengujian, serangkaian evaluasi komprehensif dilakukan untuk menilai kinerja kendaraan, memastikan terciptanya produk yang memenuhi standar kualitas internasional.
Metodologi R&D ini didukung oleh jaringan global. Chery telah mendirikan delapan pusat R&D utama, dari kantor pusatnya di Wuhu, China, hingga lokasi-lokasi utama seperti Shanghai, Singapura, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia Tengah. Pusat-pusat ini dilengkapi oleh lebih dari 300 laboratorium dan kumpulan bakat lebih dari 30.000 profesional R&D.
Untuk lebih memperkuat kemampuan inovasi teknologinya, Chery terus membentuk aliansi strategis dengan lembaga-lembaga global terkemuka untuk secara kolaboratif memajukan penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi mutakhir. Produsen mobil ini mengoperasikan hampir 200 laboratorium di sejumlah bidang seperti keselamatan tabrakan, powertrain, NVH (Noise, Vibration, and Harshness), pengujian jalan, sistem, material, dan emisi. Fasilitas-fasilitas ini mendukung sekitar 3.200 kemampuan pengujian terkait otomotif, termasuk lebih dari 1.000 eksperimen pada energi baru dan kendaraan terhubung cerdas.
“Inovasi adalah esensi dan kebutuhan mendasar bagi Chery. Melalui inovasi, Chery meningkatkan produk dan layanannya, terus mendorong mereknya maju dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan dalam kuantitas dan kualitas,” kata Yin Tongyue, Ketua Chery Group.
Chery telah mengajukan lebih dari 29.000 permohonan paten, termasuk lebih dari 2.000 untuk teknologi mesin. Ketika sumber daya R&D global bertemu, upaya kuantitatif menghasilkan terobosan kualitatif—teknologi Chery Super Hybrid (CHS) adalah contoh utamanya.
Setelah lebih dari dua dekade iterasi teknologi, perusahaan ini telah mendefinisikan ulang nilai hibrida dengan tiga komponen inti:
- Mesin hibrida khusus generasi kelima, yang menetapkan tolok ukur penghematan energi baru dengan efisiensi termal 44,5%.
- Hibrida super elektrik tanpa langkah DHT (Dedicated Hybrid Transmission), yang memberikan kinerja kuat dengan waktu 0-100 km/jam dalam 4,26 detik.
- Paket baterai berkinerja tinggi yang mampu beroperasi pada suhu dari -35°C hingga 60°C, didukung oleh sembilan mode kerja.
Pada Oktober 2024, model plug-in hybrid andalan Chery, seperti Tiggo 9 PHEV, memulai uji coba jarak jauh melintasi China utara dan selatan, menempuh jarak lebih dari 1.700 km. Perjalanan tersebut melewati berbagai skenario, mulai dari jalanan kota Guangzhou yang panas dan lembap hingga lereng Gunung Longhu yang curam 28° dan kawasan ekologi Danau Poyang. ##