NEPAL — BYD Nepal meluncurkan new BYD Atto 3 2024. SUV listrik ini membawa motor listrik dengan tenaga 100kW dan beberapa fitur yang ditingkatkan.
BYD Atto 3 dengan motor listrik 100kW dan torsi 310 Nm diluncurkan pertama kali di Nepal pada 3 Februari 2023. Opsi ini untuk memberikan para calon konsumen pilihan yang lebih terjangkau dari sisi harga, karena sebelumnya mengusung motor listrik 150 kW seperti yang dijual di Indonesia.
Nah, mulai Agustus 2024, BYD Atto 3 dengan motor listrik 100kW (torsi 310 Nm) menampilkan sejumlah fitur yang ditingkatkan yakni:
- layar infotainment berukuran 15,6 inch, menggantikan 12,8 inch
- warna baru interior Cosmos Black; penyegaran skema warna interior Black + Blue
- lambang belakang “Build Your Dreams” digantikan dengan lambang BYD yang ramping
- pengenalan sistem kokpit cerdas BYD yang dilengkapi Mode Berkemah inovatif, di mana memungkinkan pengguna untuk sepenuhnya menikmati alam terbuka dengan fitur-fitur kendaraan yang terintegrasi
- selain itu, BYD Nepal memperkenalkan Aplikasi BYD pada versi 2024, yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol aspek-aspek penting kendaraan mereka dari jarak jauh. Aplikasi ini menawarkan pemantauan jarak tempuh kendaraan, kapasitas baterai, tekanan ban, dan lainnya secara real-time, sehingga memberikan pengalaman pengguna tak tertandingi
BYD Atto 3 2024 tersedia dalam varian Superior dan Advanced. Masing-masing membawa baterai bilah (blade battery) 60.48 kWh dengan jarak tempuh 420 kilometer (WLTP) dan 49.92 kWh 345 kilometer (WLTP).
Varian Superior dan Advanced berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam 9.7 detik. Untuk durasi pengisian baterai masing-masing membutuhkan 45 menit melalui 80 kW charger dan 70 kW charger.
Di Indonesia SUV listrik ini dijual dalam pilihan motor listrik bertenaga 150kW dengan torsi 310 Nm. Pilihan baterai 49,92 kWh dan 60,48 kWh, di mana masing-masing menyodorkan daya jelajah 410 kilometer dan 480 kilometer.
Salah satu andalan dari semua mobil listrik BYD adalah Blade Battery, di mana berhasil melewati uji penetrasi paku, yang dianggap sebagai cara paling ketat untuk menguji pelarian termal baterai karena tingkat kesulitannya tinggi.
Blade Battery telah dikembangkan oleh BYD selama beberapa tahun terakhir. Sel-sel tunggal disusun bersama dalam sebuah susunan dan kemudian dimasukkan ke dalam kemasan baterai. Karena struktur kemasan baterainya yang dioptimalkan, pemanfaatan ruang kemasan baterai meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan baterai blok litium besi fosfat konvensional.
Saat menjalani uji penetrasi paku, Blade Battery tidak mengeluarkan asap maupun api setelah ditembus, dan suhu permukaannya hanya mencapai 30ºC hingga 60°C. Dalam kondisi yang sama, baterai litium terner melampaui 500°C dan terbakar hebat, dan sementara baterai blok litium besi fosfat konvensional tidak mengeluarkan api atau asap secara terbuka, suhu permukaannya mencapai suhu berbahaya 200°C hingga 400°C. Ini berarti bahwa EV yang dilengkapi dengan Blade Battery akan jauh lebih kecil kemungkinannya terbakar – bahkan saat rusak parah.
Blade Battery juga lolos dari kondisi uji ekstrem lainnya, seperti tergencet, tertekuk, dipanaskan dalam tungku hingga 300°C, dan diisi daya berlebih hingga 260%. Tak satu pun dari kondisi ini mengakibatkan kebakaran atau ledakan. ##