JAKARTA – Merek otomotif dalam negeri, Aletra, mengumumkan kemitraan dengan Zhejiang Yoening Technology untuk pengembangan kendaraan listrik yang memenuhi syarat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 40%.
Cakupan kerjasama ini berupa proses alih teknologi, utamanya penyediaan material untuk memenuhi kebutuhan baterai produk-produk Aletra.
Andre Jodjana, CEO Aletra berkata “Kerja sama dengan Zhejiang Yoening Technology adalah langkah strategis untuk memastikan Aletra tidak hanya memenuhi persyaratan TKDN, tetapi juga membawa teknologi baterai kelas dunia yang aman, efisien, dan berkelanjutan ke Indonesia.”
Xu Shuoyi, Vice President of Zhejiang Yoening Technology Group dan Executive Vice President of Jiangsu Yoening New Energy Co, pun menambahkan, “Dengan keunggulan teknologi dan pengalaman kami di sektor baterai kendaraan listrik, kami yakin dapat mendukung Aletra dalam mencapai standar TKDN sekaligus memberikan solusi energi yang aman, tahan lama, dan berdaya saing global.”
Merek otomotif asli Indonesia ini memiliki komponen baterai bernama Short Blade Bulletproof Battery. Perangkat yang dijejalkan ke model L8S EV ini berkapasitas 64,7 kWh dengan kepadatan energi sebesar 192 Wh/Kg, membuatnya ringan namun tetap dapat menampung energi lebih besar dan cepat.
Short Blade Bulletproof Battery Aletra memiliki keunggulan siklus baterai 3500 kali pemakaian setara 1 juta Km. Kalau ditotal dengan rata-rata berkendara 20 ribu Km setahun, mobil listrik Aletra dapat beroperasi hingga 50 tahun. Tentu, selain secara signifikan memperpanjang usia baterai, nilai kendaraan listrik bekas dapat meningkat, serta mengurangi emisi karbon hingga 80 ribu ton setahun.
Selain masa pakainya panjang, Short Blade Bulletproof Battery juga aman lantaran lulus uji penetrasi peluru senapan infanteri 5,8 mm. Belum lagi, baterai mobil listrik Aletra ini juga lulus uji 6 kondisi ekstrem mencakup perendaman air laut, lingkungan dingin, pengikisan dasar kendaraan frekuensi tinggi, digilas beban 26 ton, tabrakan samping oleh kendaran tunggal, dan pembakaran api.
Tentu, kemanan Short Blade Bulletproof Battery Aletra didasarkan pada desain rangka model jaring yang dipatenkan. Adanya rongga penyerap energi, pelat pelindung bawah sandwich tiga lapis, integrasi cell-to-body/CTB, sistem kontrol pelarian termal, dan berbagai fitur keselamatan lainnya membuat komponen ini lulus pengujian tersebut.
Sebagai merek dalam negeri, Aletra melakukan penyesuaian dari model awal Geely Jiaji dan Livan Maple 80V untuk dijadikan basis model L8 dan L8S. Proses pengembangan selama dua tahun, diperlukan agar sesuai dengan selera konsumen Tanah Air.
Hasilnya, selain dimensinya lebih melar 106 mm, Aletra L8 EV dapat menampung 7-penumpang. Di dalam kabinnya juga tersemat AC double blower, setir teleskopik, pengisi daya nirkabel, layar konsol tengah 12,4 inci, ambient light, serta penyematan velg berukuran 18 inci. Hal ini dibuat untuk memudahkan proses transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Oh iya, sebagai informasi tambahan bahwa saat ini Aletra sedang melakukan proses produksi kendaraan yang dipesan di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Mereka menargetkan akan mengirim unit-unit mobil listriknya ke konsumen di paruh pertama 2025. **