TOYOTA — Setelah Daihatsu diketahui melakukan penyimpangan prosedur dalam pengajuan persetujuan uji tabrak samping 4 model mobil yang dikembangkan oleh Daihatsu untuk pasar luar negeri, Chairman Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda bereaksi.
Empat model mobil yang dimaksud adalah sebagai berikut
- Toyota Yaris Ativ yang diproduksi mulai Agustus 2022 di Thailand dan Malaysia untuk pasar Thailand, Timur Tengah, Meksiko, dan lain-lain. Penjualan kumulatif 76.289 unit.
- Perodua Axia diproduksi di Malaysia mulai Februari 2023 untuk pasar Malaysia. Penjualan kumulatif 11.834 unit.
- Toyota Agya diproduksi di Indonesia, mulai Juni 2023, untuk pasar Ekuador.
- Sebuah model yang sedang dikembangkan.
Dalam hal ini Daihatsu telah mengonfirmasi bahwa dalam tes tabrak samping 4 model mobil, lapisan dalam pintu kursi depan dimodifikasi secara tidak benar, dan terdapat pelanggaran prosedur dan metode pengujian tabrakan samping yang diatur oleh peraturan.
Toyota Motor Corporation (TMC) telah meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang mungkin ditimbulkan kepada para pelanggan, dealer, dan pihak terkait lainnya yang saat ini menggunakan kendaraan-kendaraan ini.
“Urusan yang menyangkut keselamatan, yang merupakan aspek terpenting dari kendaraan. Kami menganggap ini sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima yang mengkhianati kepercayaan para pelanggan kami. Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada para pelanggan kami di seluruh dunia dan semua pihak terkait atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan,” kata Akio Toyoda, Toyota Chairman, pada 28 April 2023.
“Karena masalah ini terjadi pada mobil-mobil penumpang merek Toyota, kami percaya bahwa masalahnya tidak terbatas pada Daihatsu saja. Kami akan mulai dengan melakukan penyelidikan terperinci dan mengumpulkan fakta secara menyeluruh untuk memahami situasinya, menentukan penyebab sebenarnya, dan bekerja dengan cermat untuk mencegah masalah ini terulangnya kembali. Kami juga akan menginformasikan publik secara tepat waktu mengenai fakta yang kami pelajari melalui penyelidikan kami,” kata alumnus Keio University dan Babson College USA ini.
Dia secara pribadi telah berjanji kepada para pelanggan bahwa Toyota tidak akan melarikan diri, berbohong, atau memutarbalikkan kebenaran selama krisis recall pada tahun 2009. Namun demikian, dia menganggap masalah ini serius terjadi di salah satu perusahaan grupnya.
“Sebagai pejabat eksekutif puncak, Presiden Sato akan bertanggungjawab untuk meningkatkan operasi produksi mobil Toyota dan perusahaan grup, sementara saya, sebagai Ketua Dewan dan dengan pengalaman masalah penarikan saya, akan memimpin inisiatif untuk tata kelola dan kepatuhan. Toyota Group secara keseluruhan akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan para pelanggan kami secepat mungkin,” tutupnya. ##
Saat ini Daihatsu melalui komite investigasi internal dan komite pihak ketiga yang independen sedang menyelidiki masalah ini dan akan menjelaskan detail, menganalisis akar permasalahan, dan menyusun langkah-langkah untuk mencegah terulangnya masalah tersebut. Mereka berjanji akan menginformasikan kembali setelah adanya laporan dari komite pihak ketiga. ##