Tokyo — Subaru Corporation dan Aisin bersepakat untuk mengembangkan dan berbagi produksi eAxles untuk digunakan pada mobil listrik baterai (BEV) yang akan mulai diproduksi oleh Subaru pada paruh kedua era 2020-an. Mereka menggabungkan pengetahuan dan keahlian dalam pengembangan kendaraan dan transmisi.
eAxle merupakan unit penggerak yang mengintegrasikan komponen-komponen utama untuk menggerakkan kendaraan listrik, ke dalam struktur gandar. eAxle terdiri dari gearbox, motor, dan inverter.
Pengembangan bersama ini, berdasarkan konsep efisiensi tinggi, ringan, dan compact, bertujuan untuk mencapai berbagai aspek kinerja yang mempertimbangkan lingkungan di mana para pelanggan akan menggunakan kendaraannya.
Selain itu, kedua perusahaan akan mempelajari pemasok-pemasok komponen-komponen dan skema produksi yang optimal, dengan mempertimbangkan pemeliharaan dan pengembangan rantai pasokan yang ada, di mana sedang mengalami ubahan signifikan dalam lingkungan bisnis akibat kemajuan elektrifikasi kendaraan.
Subaru telah menetapkan petajalan (roadmap) menuju tahun 2050 dengan tujuan berkontribusi terhadap masyarakat netral karbon, dan mempercepat inisiatif seperti elektrifikasi.
Aisin bertujuan untuk mewujudkan masyarakat netral karbon dengan memajukan inisiatif dalam hal “produksi” dan “produk”, serta mempercepat pengembangan eAxle, yang merupakan produk prioritas utama, dengan mengupayakan efisiensi dan perampingan lebih tinggi.
Dua perusahaan akan terus mencari peluang kolaborasi di berbagai bidang, dan akan berkontribusi pada pengembangan lebih lanjut masyarakat berlistrik dengan menyediakan produk dan teknologi bernilai tambah tinggi yang unik bagi kedua perusahaan.
Saat ini Subaru memiliki 1 model mobil listrik yakni Subaru Solterra, yang diluncurkan pada November 2021. Mobil ini menggunakan e-Subaru Global Platform yang dikembangkan bersama Toyota Motor Corporation. Model ini berbagi chassis dengan Toyota bZ4X.
Paket baterai berkapasitas tinggi ditempatkan di bawah lantai mobil karena merupakan BEV, dan dengan memanfaatkan baterai tersebut sebagai bagian dari struktur, pusat gravitasi rendah serta kekuatan dan kekakuan tubuh yang tinggi dapat terwujud.
Subaru Solterra tersedia dalam pilihan penggerak roda-depan (FWD) dan penggerak semua-roda (AWD). Untuk tipe AWD, dibekali dengan 2 motor listrik (depan dan belakang), masing-masing menghasilkan tenaga 80 kW, sehingga total tenaga 2 motor listrik 160 kW. Untuk tipe FWD dengan motor listrik ditempatkan di depan bertenaga 150 kW.
Semua motor listrik di atas mendapat asupan tenaga dari baterai Lithium-ion 71.4 kWh, 355 Volt. Tipe FWD dapat melaju hingga 530 kilometer, sedang jangkauan tipe AWD 460 kilometer. ##