Jakarta — Busi berbahan iridium memiliki beberapa keunggulan dibandingkan penggunaan bahan nikel. Salah satu produsen busi yang memanfaatkan iridium adalah PT Niterra Mobility Indonesia.
Busi dengan material iridium kini semakin banyak digunakan pada mobil-mobil baru berkat kemampuannya dalam memberikan performa yang efisien dan tahan lama.
“Banyak pabrikan mobil saat mulai beralih ke busi Iridium untuk produk-produk mereka, karena bahan ini bisa memberikan performa yang efisien dan tahan lama,” ungkap Citra Aji Sanjaya, Marketing Manager PT Niterra Mobility Indonesia.
Aji menambahkan, mobil-mobil baru yang memakai busi iridium dari pabrikan Toyota dan Daihatsu. Untuk presentasenya, 47,5% untuk Toyota dan 27% dari Daihatsu. Sementara lainnya, seperti Honda, Mitsubishi Motors, Hyundai, kemudian Wuling Motors.
Sedangkan Untuk busi lama yang menggunakan material nikel, masih digunakan oleh mobil-mobil baru keluaran Suzuki dengan komposisi 42,1 persen dengan kode mesin K14B dan Honda 33,4 persen untuk mesin L15Z1.
Memahami kebutuhan pasar busi, produsen busi NGK tersebut menyediakan berbagai pilihan busi yang disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan berbagai jenis seperti Platinum (Efisiensi Ekonomis), Iridium (performa harian), Laser Iridium (performa setara genuine) dan Double Precious Metal (Performa dengan masa pakai lebih panjang).
Kebutuhan terhadap busi masih menguat di Indonesia, meski kendaraan-kendaraan listrik murni berbasis baterai (Battery Electric Vehicle = BEV) telah beredar sejak beberapa tahun silam. Sejumlah pemain China menguasai segmen ini.
Berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dalam lima tahun terakhir, kendaraan listrik menunjukan peningkatan yang siginifikan, namun secara nasional hanya 2% tidak melebihi jumlah kendaraan hybrid yang sebesar 3,4%. Tentu ini bisa menjadi peluang besar bagi industri busi, mengingat masih banyaknya kendaraan konvensional dan hybrid yang masih membutuhkan busi iridium.
Sejumlah pabrikan dipercaya akan memperkuat jajaran mobil hybrid, bahkan para pemain kendaraan listrik murni dikabarkan akan menjual mobil hybrid atau plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) di Indonesia dalam waktu dekat ini. Kendaraan listrik menghadapi tantangan infrastruktur, lamanya pengsian daya baterai dan lain-lain, yang menyebabkan penjualan mobil hybrid meningkat. ##