JAKARTA — Perjalanan atau sejarah Toyota Kijang Innova dimulai dari program Pemerintah Republik Indonesia tentang Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS), pada awal tahun 1970-an. Pemerintah menginginkan ada kendaraan-kendaraan dengan harga terjangkau yang bisa dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat dalam menunjang pembanguan pada masa itu.
Pada saat bersamaan, Toyota sudah mengidentifikasi adanya kebutuhan kendaraan komersial serbaguna berharga terjangkau di negara berkembang dengan menginisiasi project Basic Utility Vehicle (BUV) pada 1972. Setelah melalui serangkaian proses, lahirlah Toyota Kijang pada 9 Juni 1977.
Nama Kijang dipilih karena dianggap sesuai dengan konsep KBNS dan BUV, yaitu kendaraan yang ‘lincah dan gesit’.
Kendaraan ini memiliki ciri-khas tersendiri yaitu posisi mesin di depan, sehingga memiliki ‘hidung’ alias bonnet lebih aman ketimbang model-model pick-up bermesin di bawah jok duduk depan, serta lebih nyaman karena tidak ada gangguan panas dan suara mesin.
Keunggulan tersebut mendorong Toyota untuk memproduksi Toyota Kijang tipe cab berlantai sebagai platform karoseri yang menjadi basis minibus.
Generasi kedua dilahirkan pada 1981 dan menjadi tonggak bersejarah dimulainya era Toyota Kijang sebagai mobil penumpang.
Generasi ketiga atau ‘Kijang Super’ dimulai 1986. Kijang Super tampil lebih modern, dengan proses manufaktur lebih canggih yang diberi nama Full Pressed Body (FPB) sehingga memiliki kualitas lebih baik. Toyota Kijang Super kembali mendapatkan improvement terkait proses perakitan bebas dempul dengan nama Toyota Original Body (TOB) pada 1992. Sebagai minibus bercitarasa sedan, Kijang Super begitu diminati keluarga Indonesia.
Toyota Kijang mengalami evolusi besar pada desain dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai mobil keluarga Indonesia dengan kedatangan generasi keempat ‘Kijang Kapsul’ tahun 1997. Semangat Genchi Genbutsu membuat Toyota selalu ingin memberikan produk terbaik sesuai kebutuhan keluarga Indonesia dan tuntutan zaman yang selalu berkembang secara dinamis. Survey dan riset langsung ke lapangan membawa kesimpulan untuk menghadirkan Kijang baru dengan fokus kepada kendaraan penumpang ketimbang niaga.
Seiring dengan rekam jejaknya yang sukses membentuk pasar domestik, Toyota di Indonesia mendapat kepercayaan menjadi pusat pengembangan model MPV bersamaan dengan program IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) yang sedang berjalan.
Program IMV melahirkan generasi kelima pada 2004 dengan sematan nama baru yaitu Kijang Innova, yang menjadi Kijang pertama yang focus hanya sebagai kendaraan penumpang dilengkapi dengan berbagai inovasi dan teknologi canggih. Citra Toyota Innova sebagai kendaraan premium mulai terbentuk dalam memenuhi kebutuhan mobilitas kalangan menengah.
Pada 2015 Toyota Innova generasi kedua meluncur dengan mempertahankan DNA aslinya yakni durable, comfortable, dan peace of mind. Pada 2017, Toyota meluncurkan varian Innova Venturer yang dilengkapi dengan tambahan fitur dan aksesoris premium.
Dan, di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022, Toyota memamerkan mobil listrik konsep Toyota Kijang Innova EV Concept.
Dengan sejarah Toyota Kijang yang panjang, sejak diluncurkan pada 1977, total penjualan mencapai 2 juta unit.
“Selama 45 tahun, sebagai karya anak bangsa Toyota Kijang berhasil tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia. Dengan total penjualan melampaui 2 juta unit, mobil ini membuktikan diri sebagai model multi-era yang dapat diterima oleh keluarga Indonesia berkat kemampuannya memahami kebutuhan pasar dan beradaptasi dengan perubahan trend dan teknologi,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto.
Di masa depan, Henry menambahkan, Toyota Kijang akan terus dihadirkan ke pasar Indonesia supaya dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang mengutamakan citarasa premium dan eksklusif sebuah MPV keluarga, serta dilengkapi inovasi teknologi maju dan ramah lingkungan. **