JAKARTA — Suzuki terus mengedepankan berkendara hemat bahan bakar minyak (BBM) atau lebih dikenal dengan istilah eco driving, dalam berbagai aktivitasnya. Dengan menguasai dan menerapkan teknik eco driving, kita dapat mengurangi dampak buruk emisi kepada lingkungan dan meningkatkan efisiensi BBM.
Selain itu semua, aplikasi teknik eco driving dapat memperpanjang usia kendaraan dan menekan risiko kecelakaan di jalan raya.
Di Indonesia International Motor Show 2023 (IIMS 2023), booth Suzuki mengajak para pengunjung melakukan simulasi Eco Driving sebagai wadah edukasi mengenai teknik berkendara secara aman dan lebih efisien agar menciptakan cco-behavior atau situasi peduli lingkungan melalui pilihan kendaraan yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Suzuki membagi teknik eco driving dalam 6 aspek:
- Memilih waktu dan rute perjalanan. Sebelum berangkat menuju titik tujuan sebaiknya pengendara mempertimbangkan waktu keberangkatan. Pilihlah waktu di luar jam-jam sibuk agar tidak terjebak kemacetan panjang. Ambilah rute terpendek atau yang relatif ‘kosong’. Anda bisa memantaunya via Google Map, Waze atau akun-akun penyedia informasi kondisi lalulintas terkini seperti NTMC, TMC Polda Metro Jaya.
- Cara mengemudi. Hindari mengemudi secara agresif karena dapat memicu pemborosan BBM. Untuk mencapai putaran maksimum pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi. Pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka 2.000 hingga 3.000 rpm. Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan BBM akan jauh lebih boros. Manfaatkan momentum akselerasi saat bertemu dengan medan yang menanjak dan gunakan engine brake saat bertemu dengan medan menurun. Akselerasi tinggi dalam mengemudi hanya akan menyebabkan konsumsi BBM secara berlebihan. Begitu pula ketika hendak mengerem, pengemudi harus memperhitungkan jarak pengereman sekitar 3 detik dengan menekan pedal rem secara halus dan memanfaatkan engine brake. Selain itu, gunakan kecepatan ideal kendaraan dengan konstan sekitar 60-70 kilometer per jam untuk menghasilkan efisiensi BBM.
- Gunakan BBM yang sesuai anjuran pabrikan. BBM non-timbal (unleaded fuel) akan meminimalisir polusi dari gas buang kendaraan, sehingga menjadi lebih ramah untuk lingkungan sekitar.
- Pakailah ban dengan hambatan gulir rendah (low rolling resistance). Menurut US Department of Energy penggunaan ban seperti ini dapat menekan konsumsi BBM hingga 10%.
- Sistem AC (air conditioner) turut berperan dalam meningkatkan efisiensi BBM. Pengemudi sebaiknya memilih suhu AC ideal yakni antara 20°-23° celcius. Sebagai informasi tambahan hasil penelitian Pemerintah Kanada menyatakan bahwa penggunaan AC dapat meningkatkan konsumsi BBM melebihi dari fitur-fitur tambahan lainnya pada mobil. Sistem AC dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 20% karena beban ekstra pada mesin. Sementara menurut US Department of Energy, jendela yang terbuka meningkatkan hambatan aerodinamis (wind resistance), membuat mobil menggunakan lebih banyak energi untuk mendorong. Efek ini cukup kecil pada kecepatan rendah tetapi meningkat pada jalan bebas hambatan.
- Teknik eco driving yang terakhir adalah lakukan perawatan berkala di bengkel resmi untuk menjaga performa mesin dan komponen-komponennya agar selalu dalam keadaan prima ketika digunakan. Selain itu, melakukan perawatan berkala di bengkel resmi dapat menjaga garansi mobil.
Dan yang tidak pentingnya adalah milikilah mobil yang memang dari sananya sudah irit BBM. Misalkan saja mobil dengan berkapasitas mesin lebih kecil atau hybrid.
Saat ini Suzuki Indonesia memiliki Ertiga Hybrid dan Grand Vitara Hybrid. Dua mobil ini menampilkan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang teridir dari 2 komponen utama yang saling berkerjasama yaitu ISG (Integrated Starter Generator) dan Lithium-Ion Battery.
ISG berfungsi sebagai motor dan generator. ISG dapat meringankan akselerasi mesin, dan saat deselerasi akan mengubah energy kinetik menjadi energi listrik yang akan disimpan di Lithium-Ion Battery. Energi listrik inilah yang menjaga komponen-komponen kelistrikan mobil tetap menyala saat mobil dalam posisi berhenti (fitur engine auto start-stop aktif), sehingga akan membuat konsumsi BBM lebih efisien ketika tidak diperlukan selama perjalanan.
“Hadirnya Ertiga Hybrid sebagai LMPV (Low Multi Purpose Vehicle) mewakili kendaraan terelektrifikasi dengan menggabungkan keunggulan di segi efisiensi serta segi kenyamanan berbiaya terjangkau bagi banyak pelanggan. Suzuki menunjukan keseriusan dan komitmen dalam berinovasi menghadirkan produk-produk berkualitas dan juga ramah lingkungan hingga dapat diterima oleh masyarakat luas untuk memenuhi kebutuhan transportasi harian. Itu alasan kami mengedepankan, Ertiga Hybrid sebagai salah satu line up utama yang wajib kami display di pameran otomotif bergengsi seperti IIMS 2023,” terang Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Suzuki Grand Vitara Hybrid diluncurkan di IIMS 2023. SUV ini dibekali dengan mesin K15C plus teknologi SHVS. Mobil ini menjadi salah satu mobil yang sangat dinantikan oleh para pecinta Suzuki dan SUV di Indonesia.
Dengan memadukan teknik eco driving dan memilih mobil yang lebih ramah lingkungan, akan membuat dompet kita gak ‘jebol’. ##