Lebak – Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tingkat kematian ibu dan anak yang cukup tinggi. Sehingga dipilih sebagai tempat untuk pilot project AMMDes yang digagas oleh Kementerian Perindustrian.
Mendapat apresiasi tersebut, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, mengatakan senang dan berterima kasih atas hal tersebut. Terlebih Kabupaten Lebak menjadi yang pertama sebagai bahan studi.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan kerja sama ini. Di mana Kabupaten Lebak dijadikan pilot project ambulance feeder dan yang pertama yang dilaksanakan di level nasional,” ujar Iti dalam sambutannya di Lebak, kemarin (16/7).
Wanita nomor satu di Lebak tersebut juga berharap dengan adanya AMMDes Ambulance Feeder dapat meminimalisir angka kematian ibu dan anak di wilayahnya.
“Saya juga berharap dengan adanya bantuan ambulance feeder, kiranya dapat meminimalisir keterlambatan rujukan bagi pasien dalam penanganan darurat sehingga mengurangi resiko kematian ibu melahirkan di Kabupaten Lebak,” tambahnya.
Sementara itu, Putu Juli Ardika Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, menyampaikan keberadaan Ambulance Feeder ini sebagai pembantu dari ambulance konvensiknal yang tidak bisa menjangkau wikayah terpencil di Lebak, Banten.
“Pemanfaatan AMMDes ambulance feeder ini untuk membantu masyarakat dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi di Kabupaten Lebak akibat kondisi jalan-jalan desa yang minim infrastruktur dan topografi yang sulit dan berbukit yang tidak dapat dijangkau oleh ambulans konvensional,” tambah Putu Juli.
Kementerian Perindustrian terus mendorong pemanfaatan pada alat Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) di seluruh daerah Indonesia. Upaya ini selaras dengan fokus program pemerintah dalam mengimplementasikan salah satu butir nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerag dan desa dalam kerangka negara kesatuan.