Kuala Lumpur — Awal Desember 2025, Perodua meluncurkan mobil listrik pertama mereka Perodua QV-E. Penamaan tersebut berasal dari “Quest for Visionary Electric Vehicle” atau Pencarian Kendaraan Listrik Visioner.
Perodua QV-E dibekali dengan Baterai Lithium Iron Phosphate 52,5 kW dan memiliki kapasitas jangkauan hingga 445 kilometer (NEDC) bergantung pada gaya berkendara, suhu, dan kondisi jalan. Pengisian daya dari 30%-80% dalam 30 menit di sumber fast charging.
Motor listriknya bertenaga 150 kW. Sementara akselerasi mobil dari 0-100 kilometer per jam dituntaskan dalam 7,5 detik, menggunakan SPORT mode.
Model ini dilengkapi fitur keselamatan terbaru, termasuk sistem Deteksi Kehadiran Anak (CPD). Sistem ini akan menginformasi pengemudi jika ada anak atau bahkan hewan peliharaan di dalam mobil karena dapat mendeteksi dan melacak pergerakan serta tanda-tanda vital (seperti pernapasan) di kursi baris kedua dan di area ruang kaki mobil. Sistem ini juga dapat mendeteksi pergerakan bahkan di balik kain penutup. (Ilustrasi cara kerja sistem ini disertakan dalam rilis media ini).
“Semua fitur dalam Perodua QV-E diciptakan dengan mengutamakan fungsionalitas terkini, keamanan, dan kenyamanan canggih berdasarkan studi mendalam yang dilakukan oleh departemen Penelitian dan Pengembangan (R&D) kami. Pada akhirnya, model ini merupakan hasil kolaborasi warga Malaysia untuk menciptakan sesuatu yang unik, dari desain hingga rekayasa. Perodua QV-E menawarkan jalur yang dapat kita semua manfaatkan,” ujar Perodua President and Chief Executive Officer, Dato' Sri Zainal Abidin Ahmad.
Perodua secara agresif bekerjasama dengan vendor-vendor lokal untuk melokalisasi komponen-komponen hingga lebih dari 50% pada awal 2026 dan menjadi 70% pada 2030. Sejauh ini, total 52 perusahaan Malaysia memasok komponen otomotif untuk Perodua QV-E dan perusahaan mobil kompak ini berharap dapat meningkatkan jumlah tersebut menjadi 70 vendor dalam 5 tahun (pada 2030).
Dipimpin oleh Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) dan didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga pemerintah, Perodua berhasil memproduksi kendaraan listrik dalam 28 bulan.
“Dukungan yang diberikan pemerintah kepada kami telah berperan penting dalam merevolusi ekosistem kendaraan listrik Malaysia dan sekaligus memberikan perhatian besar pada kualitas, keandalan, dan teknologi digital terkini,” ujar Dato' Sri Zainal.
Target pembeli utama terdiri dari masyarakat berpenghasilan menengah ke atas, pembeli mobil tambahan atau pembeli mobil pengganti untuk penggunaan sehari-hari atau perjalanan akhir pekan.
Perodua juga memperkenalkan konsep sewa baterai yang dikenal sebagai ‘Baterai sebagai Layanan' di mana body mobil dijual terpisah dari baterai. Dengan begitu harga mobil menjadi RM80,000 (setara Rp188 jutaan).

















