Jakarta – Untuk pertama kalinya, portal otomotif Mobil123.com menggelar Night Pitstop, ajang sharing session tentang digital trend dan analisanya dengan mengundang sejumlah pelaku bisnis otomotif roda-empat maupun roda-dua di Jakarta akhir pekan lalu (23/3).
Dalam kesempatan ini pihak mobil123.com memberikan update terbaru kepada para pelaku bisnis otomotif Tanah Air tentang perkembangan dunia digital yang diharapkan bermanfaat untuk menunjang keberlangsungan bisnis mereka.
“Pada acara ini, para pelaku bisnis otomotif juga bisa saling berbagi dan berdialog secara interaktif serta memberikan update mengenai perkembangan bisnis mereka,” ungkap Regia Glamouria, Country Manager Mobil123.com.
Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku industri aftermarket otomotif, lembaga keuangan seperti bank, multifinance company dan asuransi serta perwakilan agen pemegang merek (APM).
Perkembangan teknologi yang begitu cepat tak dapat disangkal menjadi salah satu yang begitu banyak mempengaruhi dunia pemasaran. Hal ini tak terkecuali pula di dunia otomotif, di mana perilaku pembeli mobil pun bergeser karena pengaruh teknologi.
Seperti yang disampaikan oleh Ridho S’Gara, Founder dan CEO InboundID. Di tengah penetrasi internet yang sudah menggapai 143 juta masyarakat Indonesia, Ridho menyebutkan ada tiga media besar yang kerap menjadi dikonsumsi oleh masyarakat, yakni mesin pencari, sosial media, dan kanal video seperti YouTube.
Ridho juga mengatakan, trend digital yang tumbuh pesat saat ini ditopang oleh populasi smartphone di Indonesia yang jumlah unitnya lebih besar dari populasi penduduk.
“Koneksi internet via smartphone di Indonesia tergolong murah. Sebanyak 27 persen orang yang melakukan pencarian di search engine di web melakukan pencarian. Produk grocery paling banyak dicari. Otomotif termasuk yang juga dicari di internet,” ujarnya.
Menurut data Google Consumer Barometer, 81% konsumen dunia maya menggunakan mesin pencari untuk mengetahui lebih banyak mengenai mobil yang akan mereka beli. Sementara media sosial memengaruhi penemuan rekomendasi yang dicari oleh konsumen sebelum membeli mobil. Tiga besar media sosial yang paling banyak diakses oleh netizen Indonesia per April 2017 adalah Facebook, Instagram, dan Twitter.
Selanjutnya, hal menarik lainnya adalah soal trend penggunaan kanal video sebagai sarana promosi. Mengutip data Nielsen, Ridho mengatakan, 30 persen audiens di Indonesia memutuskan beli sebuah produk setelah mereka menyimak produknya di sebuah kanal video.
Trend ini juga diamini oleh pembicara lainnya yaitu Sigit Arfianto dari Big Evo, salah satu perusahaan partner resmi Google di Indonesia. Sigit memaparkan data terbaru yang menunjukkan 68 persen pembeli belum memiliki pemikiran tentang produk yang akan dibeli saat mencari di internet. Dia juga menyebutkan, sebanyak 90 persen orang melakukan pencarian via search engine di internet seperti Google, lalu disusul pencarian melalui video.
“Sebanyak 80 persen pembeli menggunakan kanal video. Misal untuk produk mobil, melihat profil produk, fitur, komentar netizen dan lain-lain. Saat ini video menjadi the most disrupted tools, dan sebanyak 53 persen yang gunakan online video (pada akhirnya) memutuskan beli,” beber Sigit.
Karenanya, Sigit menyarankan agar pemegang merek memanfaatkan utilisasi social media untuk membantu membangun merek mereka. “Namun strategi yang dipakai harus tepat. Konten adalah yang utama, dan harus inspiratif, informatif dan edukatif karena itu berpeluang menjadi viral. Bangunlah kolaborasi dengan kreator konten,” pungkasnya.#