HAMAMATSU — Ada kabar gembira bagi para penggemar sepedamotor Suzuki. Pabrikan asal Hamamatsu Jepang ini akan meluncurkan dan menjual motor listrik Suzuki kecil dan menengah pada financial year 2024 (FY 2024: April 2024-Maret 2025).
Motor listrik Suzuki ini dirancang untuk transportasi sehari-hari seperti pergi bekerja, sekolah atau berbelanja. Selain itu mereka berencana meluncurkan 8 model pada FY2030 (April 2030-Maret 2031) dengan rasio EV baterai 25%. Untuk sepeda motor besar untuk tujuan-tujuan santai (leisure), sedang dipertimbangkan untuk mengadopsi bahan bakar karbon netral.
Informasi tersebut disampaikan oleh Suzuki Motor Corporation (SMC) di Jepang, kemarin (26/1), dalam Growth Strategy for FY2030.
Sementara di divisi roda-empat, di Jepang, Suzuki akan memulai mengenalkan mobil listrik komersial pada FY2023, mereka berencana untuk memperkenalkan beberapa SUV compact dan kendaraan mini penumpang, dengan 6 model yang akan diluncurkan pada FY2030. Selain itu, mereka akan mengembangkan hibrida baru untuk kendaraan mini dan kompak, dan dengan menggabungkannya dengan EV baterai.
Di Eropa, Suzuki akan memperkenalkan EV baterai pada FY2024, memperluas ke SUV dan segmen-B, dengan 5 model yang akan diluncurkan pada FY2030.
Di India, Suzuki akan memperkenalkan SUV listrik yang diumumkan di Auto Expo 2023 lalu pada FY2024, dengan 6 model yang akan diluncurkan pada FY2030. Untuk menyediakan rangkaian lengkap produk dan layanan, Suzuki tidak hanya akan menyediakan EV baterai tetapi juga kendaraan bermesin pembakaran internal netral karbon yang menggunakan bahan bakar campuran CNG, biogas, dan etanol.
Dari sisi R&D, Suzuki akan menginvestasikan 2 triliun Yen untuk biaya Litbang dan 2,5 triliun Yen untuk belanja modal, dengan total 4,5 triliun Yen pada FY2030. Dari 4,5 triliun Yen, 2 triliun Yen akan menjadi investasi terkait elektrifikasi, di mana 500 miliar Yen akan menjadi investasi terkait baterai. 2 triliun Yen direncanakan akan diinvestasikan untuk biaya R&D di berbagai bidang termasuk netralitas karbon seperti elektrifikasi dan biogas, serta otonom. 2,5 triliun Yen direncanakan akan diinvestasikan untuk belanja modal di berbagai fasilitas termasuk pembangunan pabrik baterai BEV dan fasilitas energi terbarukan. ##