Jakarta – MotoGP Indonesia 2025 tinggal hitungan beberapa hari lagi. Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dinyatakan oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) selaku pihak penyelenggara mengaku, bahwa siap menggelar balapan motor paling bergengsi di dunia tersebut dari 3-5 Oktober 2025.
Maya Watono, Presiden Direktur InJourney mengatakan, “Persiapan sudah 100 persen, para riders sudah berdatangan ke Jakarta hari ini, dan akan ke Lombok untuk memulai riders parade di hari Rabu. Jadi persiapan sudah sangat matang.”
MotoGP Indonesia 2025 nantinya akan dikemas dalam beragam rangkaian acara. Para pembalap akan melakukan parade dan meet and greet sebelum berlaga. Yang spesial, Marc Marquez kali ini beradu kencang di sirkuit Mandalika dengan status sebagai juara dunia MotoGP.
Mengunci gelar juara dunia MotoGP ke-7, bisa didapat “Baby Alien” lantaran telah meraih 15 podium sepanjang musim 2025, dengan memenangkan 11 balapan, dan meraih 541 poin. Hal ini tentu tidak dapat dikejar pesaing terdekatnya, yakni Alex Marquez yang memiliki 340 poin.
“Tahun ini luar biasa ya, karena Marc Marquez hari ini main as a World Champion. Kami akan menerima Marc di Jakarta, nanti Lombok juga kami siapkan riders parade yang luar biasa, jadi antusiasmenya sangat luar biasa. Kita tahu sebelum-sebelumnya Marc ada jatuh tuh di Mandalika, tapi kali ini kami sangat gamblang menerima, dan saya rasa masyarakat Lombok sangat excited untuk menerima,” lanjut Maya.
MotoGP Indonesia merupakan gelaran yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tanah Air, sehingga tak heran kalau rutin digelar sejak musim 2022. Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, balapan sepedamotor prototipe ini juga menghadirkan banyak benefit bagi berbagai pihak.
“Pagelaran ini selain ajang olahraga kelas dunia, tetapi ini adalah sport tourism yang saya rasa membawa nama bangsa. MotoGP Indonesia adalah momentum strategis untuk sports tourism yang menghadirkan manfaat sosial dan ekonomi masyarakat lokal di NTB, tetapi juga bangsa as a nation branding dan membawa Indonesia at its best ke mata dunia,” lanjut Maya.
“Dengan global impression ada 199 media channel di 200 negara, ada 771 juta pasang mata yang akan menonton motoGP ini, jadi ini suatu part of a game sport tourism yang berguna untuk Indonesia. Indonesia sendiri memiliki persentase penggemar MotoGP tertinggi di dunia, 23,8 persen atau sekitar 25 juta masyarakat Indonesia yang memang fans beratnya MotoGP. Jadi sangat luar biasa,” tambahnya.
Bagi Erick Thohir, penyelenggaraan MotoGP merupakan sebuah déjà vu. Saat menjabat sebagai menteri BUMN, ia bertugas untuk mengawal berjalannya ajang ini. Pun saat ini, ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menaungi bidang sport tourism di Tanah Air.
“Ini seperti deja vu. Dulu saya ikut mengawal agar ajang MotoGP bisa digelar dengan baik di Tanah Air, dan sekarang saya kembali hadir sebagai Menpora. Saya yakin jika ada kolaborasi maksimal antara Kemenpora dan Kementerian Pariwisata, event ini akan menjadi national branding yang luar biasa untuk Indonesia di masa depan,” kata Erick Thohir.
Menpora Erick Thohir menambahkan bahwa penyelenggaraan MotoGP Indonesia harus dimaksimalkan, karena akan berlangsung hingga enam tahun ke depan.
“Ini masih sampai 2031 jadi kita harus benar-benar maksimalkan dan benar-benar mendunia. Kita tidak punya banyak event yang multiyears, jadi kita harus still up dan terus grafiknya naik,” pungkas Erick Thohir. ##