BOGOR — Dalam rangka menyambut elektrifikasi, Suzuki Motor Corporation (SMC) sudah memiliki sejumlah strategi. Pada 26 Januari 2023, mereka telah mengungkap Suzuki’s Growth Strategy for FY2030. Beberapa model mobil listrik Suzuki telah disiapkan.
Salah satu aplikasi dari strategi tersebut adalah menyiapkan sejumlah model mobil listrik dan sepedamotor listrik untuk masa depan. Jepang, Eropa dan India menjadi target utama mereka.
“Hingga Financial Year 2030 (April 2030 – Maret 2031), SMC akan meluncurkan 6 model mobil listrik di Jepang. Model pertamanya akan dirilis pada FY2023 (April 2023 – Maret 2024), di mana berbasis Suzuki eVX yang dikenalkan di Auto Expo India 2023,” ujar Harold Donnel Tampubolon, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), kepada para wartawan Sabtu lalu (2/12), di Kabupaten Bogor.
Di Jepang, komposisi produksi mobil SMC sepanjang FY 2023 adalah 20% mobil listrik (BEV) dan 80% mobil hybrid (HEV).
Untuk pasar Eropa Suzuki akan mengenalkan 5 model. Mobil listrik Suzuki pertama akan akan muncul pada FY2024 (April 2024 – Maret 2025). Komposisi produksi hingga FY2030 adalah 80% BEV dan 20% HEV
Sedangkan untuk pasar India adalah 6 model. Model mobil listrik perdana akan hadir pada FY 2024. India, dengan penjualan mobil Suzuki pada 2022 sebanyak >1,6 juta unit, merupakan pasar terbesar Suzuki, bahkan mengalahkan Jepang (627 ribu unit) dan kawasan-kawasan lain (728 ribu unit). Komposisi produksi mobil 15% BEV, HEV 25% dan ICE (mesin bakar internal) 60%.
Lalu bagaimana dengan pasar Indonesia? SIS terus berupaya menghadirkan kendaraan-kendaraan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari berbagai aspek sekaligus untuk mendukung pemerintah dalam upaya menuju kendaraan karbon netral di masa mendatang.
Untuk menunjukkan komitmennya, SIS telah mengimplementasikannya melalui teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang telah disematkan di produk-produk unggulannya: Ertiga, XL7 dan Grand Vitara.
“Teknologi ini memungkinkan mobil dapat mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi emisi gas buang karena penggabungan antara mesin konvensional dengan ISG (Integrated Starter Generation) dan Lithium-ion Battery. Teknologi SHVS yang disematkan pada setiap kendaraan Suzuki mampu mereduksi emisi gas buang sampai dengan 15% jika dibandingkan dengan model non-hybrid,” terang Harold Donnel Tampubolon.
Teknologi SHVS bekerja lewat dukungan dari dua komponen yaitu Integrated Starter Generator (ISG) dan Lithium-ion battery yang melengkapi keberadaan mesin pembakaran internal (ICE). Selain sebagai langkah awal menuju kendaraan karbon netral, teknologi SHVS juga ditawarkan Suzuki sebagai solusi akan kendaraan yang lebih efisien terhadap pengeluaran akan penggunaan bahan bakar untuk menjawab berbagai kebutuhan konsumen.
Lebih lanjut Harold mengungkapkan bahwa penjualan mobil hybrid Suzuki di Indonesia menguasai 46% total penjualan mereka pada Oktober 2023. ##