Jakarta – Belakangan ini, marak kasus penipuan tiket bus yang transaksinya dilakukan secara online. Sebagaimana yang dialami oleh konsumen dari PO SAN.
Transaksi online jadi pilihan masyarakat saat ini, karena praktis dan mudah. Namun hal itu jadi celah bagi orang jahat, untuk lakukan penipuan dengan mengelabui masyarakat.
PO SAN sebagai salah satu perusahaan otobus kenamaan di Indonesia, menjadi salah satu nama yang dicatut oleh penipu untuk meraup keuntungan.
Korban penipuan tiket bus, umumnya mencari informasi tiket melalui jejaring internet. Melalui search Google, akan tampil berbagai informasi terkait harga tiket bus, jadwal keberangkatan dan informasi lainnya.
Namun demikian, jika calon penumpang tidak jeli makan akan terjebak oleh penipu membeli tiket palsu. Alih-alih transaksi mudah dan praktis, ternyata tidak bisa berangkat karena tiket palsu.
Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Direktur PO. SAN Kurnia Lesari Adnan (Sari), PO. SAN juga menjadi korban penipuan tiket bus ini. Aksi penipuan banyak terjadi di Google Review, di akun fanbase Facebook PO. SAN – SAN Lover – juga di kolom komentar Instagram PO. SAN.
Sari juga menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya dalam mencegah maraknya kasus penipuan tiket bus tersebut.
“Kita telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan maraknya tindak kejahatan tiket bus palsu. Kami bagikan melalui jejaring sosial media kami,” ujar Sari.
Sementara, Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera (PO. SAN) Kurnia Lesani Adnan (Sani) mengatakan, calon penumpang diimbau untuk hanya memesan di jalur-jalur resmi pemesanan tiket bus. Calon penumpang harus mau rajin mencari dan memastikan jalur resmi agar tidak tertipu.
“Di Google Review maupun di media sosial oknum penipu menyebar nomor di situ, korban yang merupakan calon penumpang menghubungi nomor tersebut yang bukan nomor agen resmi PO Bus. Para korban tidak mengecek kembali nomor telepon yang mereka dapatkan dari si oknum penipu padahal nomor kontak tersebut kebenarannya masih diragukan,” kata Sani yang juga Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI).
Aksi penipuan tiket bus ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, diharapkan semua pihak, masyarakat, pengusaha PO Bus, pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya bersama-sama memberantas agar tidak semakin banyak yang dirugikan, yakni masyarakat, pengusaha PO Bus dan para karyawannya.
“Aksi penipuan tiket bus ini mengancam nama baik dan reputasi perusahaan. Masyarakat bisa menganggap penipuan ini dilakukan atas kerja sama dengan operator. Ini akan merusak kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa bus sebagai salah satu moda transportasi daratnya,” pungkas Sani.