Seoul – Hyundai Motor Company menggandeng perusahaan teknologi Israel Autotalks untuk mengembangkan sistem alat komunikasi kendaraan vehicle-to-everything (V2X) yang dapat terintergrasi pada beberapa benda.
V2X menggabungkan teknologi kendaraan-ke-kendaraan dan kendaraan-ke-infrastruktur, memungkinkan kendaraan dapat terhubung dengan segala macam benda termasuk lampu lalu lintas, infrastruktur jalan, bangunan, mobil, rumah dan lainnya.
Produsen mobil asal Korea Selatan itu percaya teknologi V2X akan sangat penting di masa depan untuk kendaraan otonom. Tidak seperti sensor pada umumnya yang tidak akurat, V2X dapat memberi tahu pengemudi apa yang terjadi. Misal, teknologi ini bisa memberikan informasi tentang perubahaan permukaan jalan atau kecelakaan yang baru saja terjadi.
“Dalam kendaraan otonom, V2X melengkapi sensor yang ada, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat serta mengurangi interaksi mereka dengan pengguna jalan lain,” director of open innovation business group Hyundai Motor Company, Yunseong Hwang seperti dilansir Carscoops.
Seperti hampir semua pesaingnya, Hyundai dengan cepat mengembangkan teknologi self-driving dan berniat meluncurkan kendaraan otonom Level 4 pada tahun 2021. Investasi yang dilakukan oleh Autotalks mewakili langkah terbaru dalam membuat ini menjadi kenyataan.
“Konektivitas adalah salah satu teknologi inti yang dapat diterapkan untuk model bisnis smart city (kota pintar), serta mengemudi otonom dan infotainment,” tambahnya.
Hyundai Motor akan terus berinvestasi dalam teknologi yang sejalan dengan pilar strategis Hyundai saat ini dan masa depan.
Teknologi V2X membutuhkan lebih dari inisiatif Hyundai untuk berfungsi dengan baik. Membuat jalan dan lampu lalu lintas terhubung, hal ini patut didukung oleh pemerintah di seluruh dunia. [Ded]