BOGOR – Menjalin kemitraan strategis degan Inchcape Automotive Indonesia, GWM (Great Wall Motor) Indonesia dapat melakukan produksi dalam negeri salah satu model unggulannya, yaitu Haval Jolion di fasilitas manufaktur Inchcape Wanaherang, Bogor.
Produksi secara lokal Haval Jolion yang sudah dimulai sejak September 2024 kemarin, merupakan tonggak penting perjalanan produsen otomotif Tiongkok ini di Tanah Air. Membuktikan bahwa mereka benar-benar berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan energi baru, serta mendukung industri otomotif di Indonesia.
Lisa Wijaya, Sales & Network Director GWM Indonesia mengungkapkan, “Keberhasilan produksi lokal merupakan momentum positif bagi GWM Indonesia untuk semakin memperkuat posisinya untuk membentuk ekosistem yang berkelanjutan dan juga bersama-sama mendukung pertumbuhan positif industri otomotif Indonesia. Produksi lokal ini pun juga memungkinkan kami untuk memperbarui harga Haval Jolion untuk menjadi semakin menarik untuk masyarakat Indonesia.”
Melalui perakitan kendaraan secara lokal yang sudah pasti efektif dan efisien, sudah pasti harga dari Haval Jolion bisa dibilang lebih terjangkau. Ketika kami temui saat gelaran Media Visit to Inchcape Manufacturing Facility, Lisa mengatakan, “Kami akan segera mengumumkan harga terbaru Haval jolion dalam waktu dekat. Tunggu informasi selanjutnya dari kami.”
Soal fasilitas manufaktur di Wanaherang, Bogor, sudah berdiri sejak 1978. Memiliki area seluas 411.392 meter persegi, fasilitas ini mampu memproduksi kendaraan dari berbagai merek. Saat diakuisisi oleh Inchcape pada Maret 2023, fasilitas ini memproduksi dua merek naungannya, salah satunya adalah GWM Indonesia.
Di fasilitas manufaktur Inchcape, GWM Indonesia menggunakan area perakitan seluas 20.277 meter persegi. Sebanyak 100 personel khusus tersertifikasi Authorized Quality Control Representative GWM, ditugaskan untuk merakit kendaraan dengan pengerjaan sesuai standar dan kualitas perusahaan.
Ingbert Grombach, Assembly CEO Inchcape Automotive Indonesia mengatakan, “Saat ini, produksi dibatasi sekitar 6 unit per hari. Akan tetapi, bisa saja dalam dua bulan ke depan, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 10-12 unit per hari.”
Ingo, sapaan akrabnya juga menambahkan, “Kapasitas produksi mengikuti keputusan manajemen merek. Jika GWM menghendaki, Inchcape Manufacturing Facility sangat fleksibel untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam waktu singkat. Kapasitas produksi akan selalu mengikuti jumlah penjualan dan permintaan pasar, serta tidak akan pernah menjadi bottleneck (penghambat) dalam penjualan.”
Terkait perbedaan antara Haval Jolion rakitan Indonesia dengan China, pun hampir tak memiliki perbedaan. “Di China, durasi (produksi) per stasiun adalah 2-3 menit karena fasilitas produksi yang jauh lebih besar. Namun, selain waktu perakitan, kualitasnya sama karena GWM global memiliki standar dan selalu melakukan pengecekan kualitas di seluruh fasilitas produksi.” Lanjutnya.
Menanggapi itu, Lisa berseloroh, “(setiap produk) yang ditawarkan sama, tetapi fitur disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Misalnya fitur pemanas. Di luar negeri, fitur ini mungkin dibutuhkan, tetapi di Indonesia tidak, sehingga kami tidak menyertakan fitur pemanas di produk yang diproduksi di Indonesia.” **