KOREA – Melesetnya target penjualan beberapa tahun belakang membuat General Motors Korea Company mengabarkan bahwa fasilitas produksi di Gunsan akan dihentikan dan ditutup pada bulan Mei 2018.
Meskipun begitu, General Motors yang juga memproduksi kendaraan Chevrolet untuk Indonesia ini memang harus mau tak mau menutupnya melihat bisnis secara global memang tengah lemah. Sehingga perlunya mencari solusi tepat untuk keputusan operasional di Korea Selatan.
Pengaruh dari ditutupnya fasilitas produksi di Gunsan tersebut, General Motors harus bertanggung jawab atas $850 juta yang di antaranya $475 juta aset dan tanggungan gaji karyawan sejumlah $375 juta.
Memang, sumbangsih General Motors di Korea cukup besar setelah sekitar 16 tahun dan telah memproduksi 10 juta kendaraan sejak tahun 2002. Bahkan telah memperkerjakan sekitar 200.000 orang. Sementara penjualan tahun 2017, GM Korea bisa angkakan 132.377 di pasar lokal, sedangkan untuk ekspor mencapai 392.170 kendaraan ke 120 negara.
“Hal ini terpaksa dilakukan tapi memang ini langkah sulit untuk melakukan restrukturisasi operasional kami di Korea Selatan. Kita menyadari kontribusi dan dukungan dari karyawan, keterikatan Gunsan dan Jeonbuk serta pimpinan pemerintahan, apalagi melalui masa sulit belakangan ini,” ujar aher Kazen, President & CEO GM Korea.
“Kami berkomitmen untuk memberikan semangat kepada karyawan akibat dampak ini,” tambahnya.
“Performa operasional kami di Korea Selatan perlu disikapi oleh GM Korea dan dipertimbangkan oleh para pemangku jabatan. Karena kam iberada dalam situasi yang kritis untuk membuat keputusan alokasi produk. Diskusi yang berlangsung diharapkan menemui kemajuan pada akhir Februari, ketika GM harus membuat keputusan penting mengenai langkah selanjutnya,” sahun Barry Engle, Executive Vice President and President GM Internasional.
Sementara Wakil Menteri Keuangan Ko Hyoung-kwon mengadakan pertemuan dengan instansi terkait dan menyatakan bahwa secara akurat menentukan situasi bisnis, Korea Development Bank yang memiliki 17% GM Korea akan berkonsultasi dengan GM melakukan tindakan yang objektif dan transparan dan kelayakan.
Selain itu pemerintah Korea Selatan juga melanjutkan konsultasi dengan GM bagaimana menormalisasikan bisnis di GM Korea mengingat dampak akan lapangan pekerjaan serta ekonomi lokal.[KC]